17 Jenis Sifat Kimia dan Fisika Serta Contohnya

Diposting pada

SIFAT KIMIA DAN FISIKA

Saat kita mempelajari suatu senyawa ataupun suatu zat, maka hal pertama yang harus diketahui adalah sifat kimia dan sifat fisika senyawa atau zat tersebut. Sifat kimia dan sifat fisika sangat penting untuk diketahui karena akan menentukan bagaimana karakteristik suatu senyawa. Suatu reaksi kimia terjadi karena sifat kimia tertentu yang dimiliki oleh suatu senyawa. Sifat kimia maupun fisika juga berhubungan dengan perubahan kimia dan perubahan fisika.

Oleh karena itu ketika bekerja di laboratorium, kita harus mengetahui terlebih dahulu menenai sifat kimia dan sifat fisika suatu bahan kimia. Hal itu berguna supaya kita dapat memperlakukan bahan kimia tersebut dengan tepat dan tidak merusak bahan kimia yang akan digunakan.

Sifat Kimia dan Sifat Fisika

Setiap senyawa yang ada di dunia pasti memiliki sifat dan karakteristik tersendiri sehingga setiap senyawa dapat diklasifikasikan, diidentifikasikan, dan dibedakan satu dengan yang lain berdasarkan sifatnya. Sifat senyawa yang paling mendasar dan umum untuk digunakan adalah sifat fisika dan sifat kimia.

Sifat kimia merupakan sifat dasar suatu senyawa dimana sifat ini dapat diketahui dan dapat diukur ketika suatu senyawa mengalami perubahan secara kimiawi. Kita tahu bahwa arti perubahan kimia itu sendiri dapat terjadi dengan adanya suatu ciri reaksi kimia. Sifat kimia ini juga telah mencakup sifat senyawa secara molekular ataupun atomik. Secara sederhana, sifat kimia dapat memprediksi karakteristik suatu senyawa dalam mengalami reaksi tertentu.

Sedangkan sifat fisika adalah sifat suatu senyawa yang dapat diketahui atau diukur tanpa melibatkan adanya reaksi kimia dalam senyawa tersebut. Sifat fisika dapat melibatkan pembentukan atau penataan ulang suatu partikel namun tanpa melibatkan perubahan molekular atau atomik dari partikel tersebut.

Jenis Sifat Kimia

Adapun untuk macam sifat penerapan kimia, antara lain;

  1. pH

pH adalah bagian daripada ukuran keasaman ataupun kebasaan dari suatu senyawa kimia. pH memiliki range angka dari 1-14 dimana pH dibawah 7 memiliki sifat asam, senyawa dengan pH diatas 7 memiliki sifat basa, sedangkan senyawa dengan pH 7 memiliki sifat netral.

pH juga sangat berhubungan dengan sifat kimia karena nilai keasaman atau kebasaan suatu senyawa ditentukan oleh keberadaan ion H+ maupun OH dalam suatu larutan. pH juga sangat berhubungan dengan reaksi kimia karena beberapa zat akan memiliki karakteristik reaksi kimia yang berbeda dalam suasana asam maupun dalam suasana basa.

  1. Sifat Mudah Terbakar

Bagaimana suatu zat terbakar juga akan ditunjukkan oleh sifat kimianya. Semakin tinggi nilai flammability suatu senyawa maka senyawa tersebut akan semakin mudah terbakar dengan adanya panas tertentu. Seperti yang kita ketahui bahwa terbakarnya suatu senyawa merupakan salah satu jenis reaksi kimia yakni reaksi pembakaran.

Adanya reaksi pembakaran dapat diinisiasi oleh adanya panas dengan jumlah tertentu. Semakin mudah zat itu terbakar, maka semakin sedikit jumlah panas yang dibutuhkan untuk membakar zat tersebut. Sifat ini tentu merupakan sebuah sifat kimia.

  1. Reaktivitas dengan Air

Reaktivitas dengan air atau dapat dikatakan sebagai bagaimana suatu senyawa akan bereaksi terhadap air juga merupakan sifat kimia. Hal itu sudah jelas karena dalam hal ini melibatkan reaksi yakni reaksi dengan air. Suatu senyawa dapat memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap air dimana adanya air akan mengubah senyawa tersebut.

Dalam hal ini air tidak selalu dalam bentuk cair, namun dapat pula berupa uap air di udara atau kelembaban udara. Dengan mengetahui sifat kimia ini maka kita dapat menyimpan suatu bahan kimia dengan tepat sehingga tidak mudah rusak.

  1. Oksidasi

Oksidasi merupakan bereaksinya suatu senyawa dengan oksigen ataupun terjadinya transfer elektron dalam senyawa tersebut. Tentunya sifat kimia ini melibatkan adanya reaksi oksidasi dan reduksi atau reakso redoks. Dalam bahan kimia tertentu terkadang memiliki sifat yang mudah mengalami oksidasi dengan inisiasi tertentu seperti ketika terkena udara ataupun saat terkena sinar matahari.

Oleh karena itu kita harus mengetahui sifat oksidasi suatu bahan kimia supaya kita dapat menyimpannya dengan baik.

  1. Kepolaran

Kepolaran merupakan sifat kimia yang menunjukkan apakah sebuah senyawa bersifat polar atau non polar. Istilah ini sering digunakan dalam senyawa organik. Kepolaran sangat berhubungan dengan struktur senyawa dimana keberadaan rantai dalam arti hidrokarbon yang panjang akan memberikan sifat non polar yang tinggi sedangkan adanya gugus tertentu seperti gugus hidroksil dapat memberikan sifat kepolaran dalam suatu senyawa.

Kepolaran ini juga dapat mempengaruhi kelarutan suatu senyawa dalam pelarut. Hal itu mengikuti prinsip ”like dissolve like” yang memiliki arti bahwa senyawa yang bersifat polar dapat larut dalam pelarut yang bersifat polar, sedangkan senyawa yang bersifat non polar akan larut dalam pelarut yang bersifat non polar.

Jenis Sifat Fisika

Adapun untuk jenis dalam sifat fisika, antara lain;

  1. Kelarutan

Kelarutan merupakan contoh dari sifat fisika yang dimiliki oleh senyawa dalam bentuk padat. Kelarutan ini mendefinisikan seberapa besar suatu zat padat dapat terlarut secara sempurna dalam jumlah zat cair tertentu. Kelarutan sangat berhubungan dengan sifat fisika karena kelarutan terjadi dengan adanya pemecahan partikel senyawa menjadi bagian lebih kecil yang larut dalam zat cair.

  1. Titik Didih

Titik didih merupakan sifat fisika yang dimiliki oleh zat cair. Titik didih menunjukkan pada suhu berapa suatu zat cair tersebut akan mendidih dan mengalami perubahan fasa dari zat cair menjadi zat gas.

Titik didih menjadi sifat fisika yang paling umum untuk diketahui dan termasuk ke dalam sifat fisika karena ketika suatu zat mendidih hal itu tidak melibatkan perubahan secara kimia melainkan hanya perubahan fisika yang mengubah zat cair menjadi zat gas dengan struktur kimia yang tidak berubah.

  1. Titik Leleh

Titik leleh merupakan sifat fisika yang menunjukkan pada suhu berapa suatu zat padat akan meleleh dan berubah wujud dari bentuk padat menjadi bentuk cair. Titik leleh juga bukanlah sifat kimia karena tidak melibatkan reaksi kimia melainkan hanya melibatkan perubahan fisika dimana suatu zat dengan fasa padat akan berubah menjadi fasa cair dengan adanya panas tertentu.

  1. Titik Beku

Sifat fisika lain dari zat yang berhubungan dengan suhu dan perubahan fasa ialah titik beku. Dalam titik beku ini kita akan mengetahui pada suhu berapa suatu zat cair akan mengalami pembekuan atau berubah wujud menjadi zat padat.

  1. Warna

Warna merupakan sifat fisika zat yang dapat kita lihat dengan mata tanpa membutuhkan alat tertentu. Setiap zat memiliki masing masing warna yang dapat kita identifikasi dengan mudah.

  1. Bau

Selain warna, bau juga merupakan sifat fisika zat yang dapat kita ketahui dengan indera kita yakni indera penciuaman. Namun dalam mengidentifikasi suatu zat dengan penciuman kita harus berhati hati karena tidak semua zat itu aman untuk dihirup.

  1. Konduktivitas (listrik dan thermal)

Konduktivitas adalah kemampuan suatu zat untuk mengalirkan listrik untuk konduktivitas listrik dan mengalirkan panas untuk konduktivitas thermal.

Tentu kita mengetahui bahwa logam tembaga memiliki kemampuan yang baik dalam menghantarkan listrik sedangkan besi juga memiliki kemampuan yang baik dalam menghantarkan panas. Hal itu merupakan contoh dari sifat fisika konduktivitas listrik dan konduktivitas termal.

  1. Densitas

Densitas atau masa jenis merupakan ukuran massa suatu objek dengan volume tertentu. Massa jenis banyak digunakan dalam mendefinisikan sebuah benda padat. Hal ini tentu saja bukan merupakan sifat kimia karena tidak ada hubungan dengan reaksi dan perubahan kimia.

Perbedaan Sifat Kimia dan Sifat Fisika

Perbedaan antara kedua hal ini, adalah sebagai berikut;

  1. Sifat kimia dapat diketahui ketika suatu senyawa mengalami perubahan kimia sedangkan sifat fisika dapat diketahui tanpa melibatkan suatu perubahan kimia.
  2. Reaksi kimia diperlukan untuk menunjukkan sifat kimia sedangkan dalam sifat fisika tidak diperlukan reaksi kimia untuk menunjukkannya.
  3. Sifat kimia berhubungan dengan ikatan kimia dalam struktur senyawa sedangkan sifat fisika tidak terkait dengan ikatan dalam struktur senyawa.
  4. Sifat kimia digunakan untuk memprediksi bagaimana suatu senyawa akan bereaksi sedangkan sifat fisika digunakan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan suatu senyawa.

Demikian artikel pembahasan tentang jenis sifat kimia dan sifat fisika serta contohnya dan juga perbedaannya. Tentunya masih banyak kajian lainnya yang memang jumlahnya sangat banyak tergantung dari setiap senyawa itu sendiri.

Gambar Gravatar
Aji Pangestu Adalah Mahasiswa Jurusan Kimia Yang saat ini Sedang Belajar serta Menyelesaikan Studi Pendidikan di salah Satu Kampus Negari Jawa Tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *