Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syaikh Abdurrhman Siddik Bangka Belitung atau IAIN SAS Bangka Belitung adalah Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di Petaling, Mendo Barat, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia. IAIN SAS didirikan berdasarkan pada Surat Keputusan Presiden Nomor 11 Tanggal 21 Maret 1997 bertepatan dengan Tanggal 12 Dzulqaidah 1417 H.
IAIN Bangka Belitung diberi nama Syaikh Abdurrahman Siddik, diambil dari nama ulama Banjar dan sebagai Mufti Kerajaan Indragiri. pada tanggal 15 Mei 1986, pengurus Yayasan Pondok Pesantren Nurul Ihsan (PPNI) dan tokoh-tokoh pendidikan agama Islam Bangka yang hadir berinisiatif mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT).
Ide ini didasari pertimbangan pentingnya sebuah perguruan tinggi agama Islam di Pulau Bangka. Akhirnya, ide tersebut diwujudkan dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung kuliah, kantor, dan perpustakaan oleh Menteri Agama RI, H. Munawir Sadzali, MA, pada tanggal 28 Agustus 1986 di Pondok Pesantren Nurul Ihsan (PPNI) Desa Baturusa, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Di lokasi ini juga didirikan Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID). Pendirian STIT ini mendapatkan banyak dukungan, terutama pemerintah daerah.
Pada tahun 2008, dikarenakan kampus lama yang tidak lagi mampu menampung jumlah mahasiswa dan tidak lagi kondusif bagi aktivitas, kampus STAIN SAS Babel dipindahkan ke kampus baru yang berada di Desa Petaling, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pada saat perpindahan, kampus yang dibangun dengan format Student Village and Community Development (format terpadu: dosen, karyawan, dan mahasiswa tinggal dalam satu kawasan kampus) tersebut masih dalam kondisi seadanya. Saat itu, bangunan yang dapat langsung dipakai hanyalah 1 buah Gedung Perpustakaan 2 lantai, 1 buah Gedung Kuliah 2 lantai (Gedung Kuliah Jurusan Dakwah sekarang), dan 1 buah Gedung Laboratorium Bahasa (Gedung Ubinsa).
Sedangkan Gedung Rektorat belum selesai sehingga operasional pimpinan dan administrasi dipusatkan di Gedung Perpustakaan lantai II. Pada Tahun 2018 STAIN beralih status menjadi IAIN, Dr. Zayadi, M.Ag kembali melanjutkan kepemimpinan sebagai Rektor IAIN SAS Bangka Belitung.
Kemudian dilantik Wakil-Wakil Rektor, yaitu Dr. Rusydi Sulaiman, M.Ag sebagai Wakil Rektor bidang Akademik dan Pengembangan, Prof.Dr.H. Hatamar, M.Ag. sebagai Wakil Rektor bidang Administrasi dan Keuangan, dan Dr. H. Janawi, M.Ag sebagai Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.
IAIN SAS Bangka Belitung
Kepulauan Bangka Belitung adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung, Bangka Belitung terletak di bagian timur Pulau Sumatra, dekat dengan Provinsi Sumatera Selatan.
Tentunya biaya hidup yang ada di IAIN SAS Bangka Belitung sangat bervarian khususnya untuk kalangan mahasiswa dan mahasiswi yang menempuh pendidikan di IAIN SA S Bangka Belitung. Para mahasiswa dan mahasiswi di sana memiliki biaya hidup yang cukup berbeda karena biaya hidup mereka tergantung pada penghasilan orang tua mereka di sana yang bermacam-macam ada yang sebagai pegawai, buruh, dan mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah petani/perkebunan.
Bagi mereka untuk bertahan hidup di sana sebagai mahasiswa tentunya punya biaya hidup dan cara masing-masing seperti biaya makan,uang saku kuliah,dan kebutuhan lainnya, dan itu merupakan tantang bagi mahasiswa dan mahasiswi di IAIN SA S Bangka Belitung dalam menempuh pendidikan.
Biaya Hidup di IAIN SAS Bangka Belitung
Taksiran Biaya Hidup Mahasiswa di IAIN SA S Bangka Belitung dalam persoalan biaya hidup untuk para mahasiswa atau mahasiswi yang berkuliah di IAIN SA S Bangka Belitung, antara lain;
-
Biaya Tempat Tinggal
Dalam biaya tempat tinggal, mahasiswa dan mahasiswi IAIN SA S Bangka Belitung terbagi menjadi dua macam yakni, ada yang bertempat tinggal mengontrak dan ada juga yang bertempat tinggal kos. Untuk biaya mahasiswa dan mahasiswi yang mengambil tempat tinggal kontrakan, biaya yang dikeluarkan kisaran Rp1.000.000,00/Bulan.
Fasilitas dengan harga segitu belum dilengkapi dengan AC dan Wifi Untuk mahasiswa dan mahasiswi yang mengambil tempat tinggal kos-kosan, biaya yang di keluarkan adalah Rp1.500.000,00/Bulan. Fasilitas dengan harga segitu sudah dilengkapi dengan AC dan Wifi.
Akan tetapi baik itu kos atau kontrakan memiliki kelebihan dan kekuranganya masing-masing. Seperti jika kosan memiliki kelebihan keamanan dan kebersihan ditanggung sama pemilik kosan, jika kontrakan keamanan dan kebersihan ditanggung masing-masing, begitu pula dengan kelebihan yang ada dikontrakan yaitu, jika ada teman atau keluarga berkunjung memiliki tempat yang cukup luas sedangkan kos-kosan memiliki tempat yang cukup atau sempit.
-
Biaya Makan
Makan dan minum sudah pasti hal yang sangat penting bagi mahasiswa dan mahasiswi. Karena kebutuhan primer tersebut maka biaya yang dikeluarkan pun berbeda-beda. Jika untuk mahasiswa dan mahasiswi yang tinggal dirumah, maka biayanya pun juga lebih hemat dari pada yang tingal ngekosa dan juga kontrak.
Untuk biaya mahasiswa dan mahasiswi yang tinggal dirumah, itu hanya kisaran Rp500.000,00-Rp1.000.000,00/Bulan. Untuk yang tinggal kos dan juga kontrak biaya nya hampir sama, kisaran Rp1.500.000,00-Rp2.000.000,00/Bulan.
Biaya yang dihasilkan berbeda karena mahasiswa/mahasiswi yang tinggal dirumah itu lebih hemat karena ada ibu atau orang rumah yang memasak makanan, sedangkan untuk yang tinggal sendiri seperti ngekos dan juga kontrak, itu tidak ada yang memasak sehingga harus membeli makanan dari luar.
-
Biaya Transportasi
Biaya yang dikeluarkan untuk transportasi atau kendaraan sangat berbeda-beda, dari adanya mahasiswa ataupun mahasiswi yang membawa kendaraan pribadi dengan yang menggunakan layanan ojek online. Untuk yang membawa kendaraan pribadi seperti motor hanya mengeluarkan biaya Rp15.000,00-Rp20.000,00 tergantung jarak dari tempat tinggal ke kampus.
-
Biaya Lain-Lain
Biaya lain-lain dapat dijelaskan seperti misalnya untuk membayar tugas kuliah seperti, print tugas, fotocopy, atau membeli perlengkapan ATK. Biaya lain-lain dapat di kategorikan sebagai uang pegangan jika terjadi sesuatu dapat menggunakan uang ini jika diperlukan, namun jika tidak diperlukan dapat di tabung.
Biasanya mahasiswa/mahasiswi mempunyai uang pegangan sekitar Rp300.000,00-Rp500,000,00 itu pun berbeda-beda dari setiap mahasiswa dan mahasiswi yang ada di IAIN SA S Bangka Belitung.
Kesimpulan
Dari informasi diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk biaya hidup di IAIN SA S Bangka Belitung yaitu untuk keseluruhanya adalah Rp4.000.000,00/Bulan. Itupun tidak semua mahasiswa dan mahasiswi sama biayanya, hanya saja untuk secara garis besarnya bisa disimpulkan seperti itu.
Itulah saja informasi yang bisa dibagikan pada kalian semuanya tentang adanya kisaran biaya hidup yang kuliah di IAIN Syaikh Abdurrhman Siddik Bangka Belitung. Semoga saja memberikan wawasan bagi semuanya lho ya.