Pengertian Klem dan Statif, Jenis, dan Fungsinya

Diposting pada

klem dan statif

Klem dan statif bisa dikatakan sebagai dua alat yang dalam penggunaannya tidak dapat terpisahkan. Kedua alat ini menjadi alat yang sangat membantu saat melakukan proses atau metode kimia di laboratorium seperti halnya untuk penerapan titrasi, ekstraksi, destilasi, refluks, dan lain lain.

Sangat banyak proses dalam alat laboratorium yang membutuhkan klem dan statif dalam melakukannya.

Klem dan Statif

Klem merupakan sebuah alat penjepit yang terbuat dari besi dimana alat ini digunakan untuk menjepit alat kimia gelas. Sedangkan statif merupakan stand yang menjadi tempat meletakkan klem. Kedua alat ini berfungsi untuk membantu kita memegang alat kimia tertentu dalam suatu proses kimia.

Terkadang proses kimia membutuhkan waktu yang lama atau pemanasan dengan suhu tinggi sehingga tidak memungkinkan kita untuk memegang alat tersebut dengan tangan.

Klem terdiri dari 2 bagian yakni bagian penjepit alat dan juga bagian penjepit statif. Penjepit alat berfungsi untuk menghubungkan klem dengan alat gelas lain. Sedangkan bagian penjepit statif digunakan untuk menghubungkan klem dengan statif. Dalam klem terdapat pengunci untuk mengencangkan dan melonggarkan penjepit yang dapat kita atur dengan mudah.

Untuk menggunakan klem dan statif itu sendiri sebenarnya tidak ada aturannya. Kita hanya perlu memasangkan klem dengan statif menggunakan penjepit klem. Penggunaan penjepit klem sebaiknya dalam posisi menghadap keatas dengan tujuan untuk mencegah klem terjatuh.

Kemudian untuk penggunaan alat gelas yang melibatkan proses pemanasan seperti halnya destilasi atau refluks, sebaiknya melapisi alat dengan kain ataupun tissue yang bertujuan untuk melonggarkan bagian penjepit sehingga ketika alat memuai karena panas maka pemuaian tidak akan tertahan oleh penjepit sehingga menghindari terjadinya alat yang pecah.

Jenis Klem

Klem terdapat dalam beberapa macam jenis yang disesuaikan dengan fungsinya dalam proses kimia. Berikut ini adalah beberapa jenis klem dalam laboratorium dan fungsinya.

  1. Klem Jepit

klem dan statif
Klem Jepit

Jenis klem yang pertama adalah jenis klem yang paling umum dan digunakan dalam berbagai proses kimia. Klem ini berfungsi untuk menjepit alat kimia sesuai fungsi pada umumnya. Klem jenis ini adalah yang paling banyak digunakan karena fungsinya yang universal.

Klem jepit biasa digunakan dalam proses destilasi dimana klem akan menyangga bagian bagian alat destilasi seperti labu dan juga kondensor. Kemudian juga digunakan dalam proses refluks untuk memegang kondensor. Selain itu, masih banyak kegunaan klem jepit seperti sebagai penyangga corong kaca saat penyaringan, dan lain sebagainya.

  1. Klem Holder

klem dan statif
Klem Holder

Klem kedua merupakan jenis klem yang dibuat untuk fungsi tertentu. Klem holder adalah sebuah klem dengan dua bagian penjepit yang dapat digunakan secara bersamaan. Klem ini berfungsi untuk menjepit buret pada saat proses dalam jenis titrasi.

Klem holder dapat memposisikan buret dengan lurus sehingga dengan posisi lurus tersebut tidak akan mengganggu proses pembacaan skala dalam buret. Hal ini tentu sangat bermanfaat dalam proses titrasi yang membutuhkan pembacaan skala dengan ketelitian tinggi.

Klem holder memiliki 2 sisi yang dapat digunakan secara bersamaan sehingga kita dapat meletakkan 2 buret dalam 1 alat statif.

  1. Klem Ring

klem dan statif
Klem Ring

Jenis klem lainnya adalah klem ring yang berfungsi untuk menyangga corong pisah saat melakukan ekstraksi. Klem ring memiliki bentuk lingkaran pada ujungnya yang berfungsi untuk meletakkan alat kimia yakni corong pisah. Ekstraksi merupakan proses kimia yang digunakan untuk memisahkan dua zat yang memiliki perbedaan kepolaran dan massa jenis.

Dalam ekstraksi, digunakan corong pisah dimana corong ini akan dikocok dan kemudian didiamkan beberapa saat sehingga zat didalamnya akan terpisah dengan sendirinya.

Pada umumnya, corong pisah akan diletakkan dengan klem ring untuk membiarkan zat didalamnya terpisah dengan sendiri karena adanya perbedaan kepolaran dan massa jenis. Posisinya yang lurus akan membuatnya mudah untuk terpisah dan juga mudah untuk mengeluarkannya melalui kran dalam corong pisah.

Demikian artikel yang bisa kami tuliskan tentang pengertian klem dan statif, jenis, dan fungsinya. Semoga melalui postingan kali ini dapat menambah pengetahuan serta bermanfaat bagi para pembaca semua yang sedang membutuhkannya.

Gambar Gravatar
Aji Pangestu Adalah Mahasiswa Jurusan Kimia Yang saat ini Sedang Belajar serta Menyelesaikan Studi Pendidikan di salah Satu Kampus Negari Jawa Tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *