Pengertian Molaritas Larutan, 2 Rumus, dan 3 Contoh Soalnya

Diposting pada

Larutan menjadi objek utama saat kita mempelajari ilmu kimia tentang asam basa, elektrokimia, sifat koligatif, dan masih banyak lagi yang lain. Molaritas larutan sangat penting untuk kita pahami karena ketika kita mempelajari beberapa ilmu kimia tersebut, maka molaritas larutan adalah hal syarat dalam perhitungannya.

Saat kita berbicara larutan, maka ukuran yang paling tepat untuk menggambarkan adalah konsentrasi larutan. Kita mengenal ada beberapa jenis satuan konsentrasi larutan seperti molaritas, normalitas, ppm, molalitas, persen masa, dan lain lain.

Molaritas

Molaritas adalah unit satuan konsentrasi larutan yang mendefinisikan jumlah mol suatu zat terlarut dalam satu liter larutan. Kita dapat menuliskan satuan molaritas dengan mol/L atau lebih sering dituliskan dengan “M” yang mewakili molaritas.

Sebagai contoh dalam larutan NaCl, jika kita melarutkan 1 mol NaCl ke dalam 1 liter air. Maka akan terbentuk larutan NaCl dengan konsentrasi 1 mol/L atau 1 M. Molaritas dapat digunakan secara umum dalam berbagai jenis larutan.

Tentu kita juga mengenal tentang normalitas, lalu kita juga harus mengetahui apa yang membedakan molaritas dengan normalitas. Seperti yang kita tahu bahwa normalitas pada umumnya digunakan dalam larutan asam atau basa dimana ukuran konsentrasi normalitas juga telah disesuaikan dengan nilai ekuivalen senyawa asam atau basanya sehingga normalitas hanya mewakili komponen asam atau basa saja dalam larutan.

Sedangkan molaritas tidak hanya mewakili asam dan basa, namun semua jenis zat yang ada dan juga pengukuran molaritas tidak dipengaruhi oleh nilai ekuivalen suatu senyawa asam ataupun basa.

Kemudian terdapat juga konsentrasi dalam satuan molalitas, kita juga tentu harus mengetahui apa perbedaan molalitas dan molaritas. Molalitas umumnya digunakan dalam perhitungan koligatif larutan.

Konsentrasi dalam satuan molalitas mendefinisikan jumlah mol zat terlarut dalam satu kilogram pelarut. Tentu kita sudah mendapatkan perbedaan karena dalam molaritas pelarut bukan dalam satuan massa melainkan dalam satuan volume atau didefinisikan sebagai jumlah mol zat terlarut dalam satu liter pelarut.

Rumus Molaritas

Rumus dalam penghitungan molaritas ini, antara lain sebagai berikut;

  1. Menghitung Konsentrasi

Dalam menentukan konsentrasi suatu larutan, kita dapat menghitungnya sesuai dengan definisi dari molaritas larutan itu sendiri. Rumus berikut merupakan rumus umum dalam perhitungan konsentrasi molaritas.

M = mol / Volume

M = massa / (Mr x Volume)

Untuk menghitung konsentrasi larutan maka kita harus mengetahui jumlah mol zat terlarut dan volume pelarutnya terlebih dahulu.

Massa juga dapat kita gunakan dalam perhitungan molaritas dengan catatan kita juga mengetahui rumus kimia senyawa yang akan dilarutkan. Masa tersebut akan dibagi dengan masa relatif (Mr) sehingga didapatkan jumlah molnya.

Perhitungan konsentrasi ini dapat kita gunakan dalam membuat larutan dari zat yang berbentuk padat. Cara pembuatan larutan yaitu dengan terlebih dahulu menentukan berapa molaritas larutan atau konsentrasi larutan yang ingin kita buat dan juga berapa volumenya.

Selanjutnya jika sudah maka kita akan menghitung massa zat dengan memasukkannya ke dalam rumus umum diatas. Setelah didapatkan massa maka kita hanya perlu menimbang zat dengan massa yang telah kita hitung dan kemudian melarutkannya dalam labu ukur.

  1. Menghitung Pengenceran

Pengenceran merupakan sesuatu yang umum dilakukan dalam membuat suatu larutan. Pada umumnya, jika kita membeli sebuah larutan maka akan kita peroleh larutan dengan konsentrasi tertentu yang sudah pasti. Namun dalam penggunaannya, terkadang kita membutuhkan larutan dengan variasi konsentrasi tertentu yang tidak sama dengan konsentrasi awalnya.

Dalam kasus tersebut, kita dapat melakukan pengenceran terhadap larutan induk. Dengan catatan bahwa molaritas larutan yang akan kita buat harus lebih rendah daripada molaritas awal larutan induk.

Pengenceran merupakan penambahan pelarut dengan jumlah tertentu sehingga didapatkan konsentrasi akhir larutan yang lebih rendah. Untuk melakukan pengenceran sehingga didapatkan molaritas larutan yang kita inginkan, maka kita harus melakukan perhitungan dengan tepat.

Berikut ini rumus umum yang dapat digunakan dalam menghitung pengenceran larutan.

M1 x V1 = M2 x V­2

Dalam pengenceran kita berbicara larutan awal sebelum pengenceran yang diwakili dengan angka 1 dan larutan akhir setelah pengenceran yang diwakili dengan angka 2. Perhitungan tersebut diturunkan dari perhitungan mol dari larutan.

Berdasarkan rumus umum molaritas di awal tentu kita sudah tahu bahwa M x V itu merupakan rumus untuk menghitung jumlah mol suatu zat dalam bentuk larutan. Kemudian dari rumus pengenceran kita ketahui bahwa jumlah mol zat awal sama dengan jumlah mol zat akhir.

Prinsip pengenceran yaitu menambahkan pelarut dalam larutan sehingga yang akan berubah hanyalah konsentrasi dan volumenya sedangkan jumlah mol zat yang ada dalam larutan tersebut akan tetap.

Untuk mengencerkan sebuah larutan kita perlu larutan awal atau larutan induk. Kemudian tentukan volume akhir larutan serta berapa konsentrasi molaritas larutan yang kita inginkan. Jika sudah hitung dalam rumus pengenceran tersebut dimana molaritas larutan awal atau larutan induk telah kita ketahui sehingga akan kita dapatkan volume larutan awal.

Kemudian ambil larutan awal dengan volume yang telah kita hitung sebelumnya dan encerkan atau tambah pelarut hingga volume akhir yang diinginkan.

Contoh Soal Molaritas Larutan

Sebagai penjelasan lebih lengkap untuk contoh soal dan pembahasan dalam molaritas, antara lain sebagai berikut;

  1. Hitung molaritas larutan yang dibuat dari 245 g H2SO4 dan dilarutkan dalam 1 L air.
Jawaban

Kita dapat menggunakan rumus umum molaritas larutan secara langsung dengan menentukan masa molar dari H2SO4 terlebih dahulu.

Mr H2SO4 = 98.07 g/mol

Maka dalam rumus umum:

M = massa / (Mr x V)

M = 245 / (98.07 x 1)

M = 2.498 M

Maka konsentrasi larutan H2SO4 tersebut adalah 2.498 M
  1. Hitunglah berapa gram NaOH yang dibutuhkan untuk membuat 50 mL larutan NaOH dengan konsentrasi 0.1 M. Tentukan terlebih dahulu masa molar NaOH.
Jawaban

Mr NaOH = 40 g/mol

Maka jika dimasukkan dalam rumus umum:

M = massa / (Mr x V)

Massa = M x Mr x V

Massa = 0.1M x 40g/mol x 0.05L

Massa = 0.2 gram

Maka massa NaOH yang dibutuhkan untuk membuat 50 mL larutan NaOH 0.1 M adalah sebesar 0.2 gram
  1. Seorang praktikan akan membuat larutan HCl dari larutan induk HCl yang memiliki konsentrasi 12 M. Konsentrasi larutan yang akan dibuat adalah 2 M dengan volume 100 mL. Bagaimana cara praktikan tersebut membuatnya.
Jawaban

Untuk membuat larutan melalui pengenceran, maka kita perlu menghitung volume HCl awal demgam menggunakan rumus pengenceran secara langsung.

M1 x V1 = M2 x V2

12M x V1 = 2M x 100mL

V1 = 2M x 100mL / 12M

V2 = 16.67 mL

Untuk membuat 100 mL larutan HCl 2 M, seorang praktikan harus mengambil sejumlah 16.67 mL larutan HCl induk yang memiliki konsentrasi 12 M.

Selanjutnya praktikan akan memasukkan 16.67 mL larutan induk tersebut ke dalam labu ukur dengan volume 100 mL.

Akuades atau air sebagai pelarut akan ditambahkan ke dalam labu ukur hingga mencapai batas 100 mL dalam labu ukur. Terakhir praktikan akan mengocok labu ukur tersebut sehingga didapatkan larutan yang homogen dan sempurna.

Demikian artikel lengkap yang bisa kami tuliskan pada segenap pembaca, tentang pembahasan pengertian molaritas larutan, rumus perhitungan, serta contoh soal dan jawabannya. Semoga dapat membantu dan bermanfaat bagi semuanya.

Gambar Gravatar
Aji Pangestu Adalah Mahasiswa Jurusan Kimia Yang saat ini Sedang Belajar serta Menyelesaikan Studi Pendidikan di salah Satu Kampus Negari Jawa Tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *