Pengertian Penangas, Fungsi, dan Cara Menggunakannya

Diposting pada

PENANGAS

Dalam suatu bentuk eksperimen dengan metode kimia tertentu terkadang membutuhkan pemanasan dengan suhu konstan dan merata. Pemanasan tersebut tidak bisa dilakukan dengan menggunakan api bunsen karena kita tidak bisa mengatur suhu pemanasan yang terjadi.

Penangas menjadi sebuah alat laboratorium yang mampu melakukan pemanasan secara konstan dan merata sehingga dapat digunakan dalam proses tersebut.

Penangas

Penangas merupakan sebuah alat laboratorium yang terbuat dari suatu kontainer yang mampu memanaskan air dengan suhu konstan dan merata. Dalam suatu penangas dilengkapi dengan sensor suhu yang berfungsi untuk mendeteksi suhu dari air dalam penangas tersebut.

Terdapat juga pemanas yang berfungsi memanaskan air sesuai dengan perintah dari sistem. Selain itu juga terdapat tombol pengaturan serta layar yang berfungsi untuk mengatur suhu pemanasan dan waktu yang kita inginkan. Pemanasan dalam penangas umumnya hanya dapat berlangsung pada suhu yang rendah seperti dari suhu 25oC hingga 100oC yang merupakan titik didih air.

Fungsi Penangas

Fungsi penangas secara umum adalah membantu pemanasan pada metode yang membutuhkan pemanasan dengan suhu tertentu secara konstan. Metode tersebut seperti ketika memanaskan suatu reagen atau bahan kimia, melelehkan bahan, ataupun mereaksikan suatu bahan kimia pada suhu yang tinggi.

Tentu dalam beberapa contoh tersebut pemanasan tidak dapat dilakukan langsung pada sistemnya karena akan membuat pemanasan tidak merata, oleh karena itu digunakan penangas sehingga diperoleh pemanasan yang merata dalam sistem tersebut.

Prinsip Penangas

Prinsip kerja dari penangas secara umum adalah menyebarkan pemanasan yang terjadi secara merata pada semua bagian medium dimana medium yang digunakan pada umumnya adalah adalah air.

Pengaturan yang telah dilakukan pada sistem penangas akan memberikan informasi pada bagian filamen pemanas untuk memanaskan air dalam penangas dengan suhu konstan hingga mencapai suhu yang diinginkan pada waktu tertentu.

Ketika filamen mulai bekerja dengan menaikkan suhunya, maka sensor suhu juga akan bekerja mendeteksi terjadinya peningkatan suhu dalam penangas. Perubahan suhu yang diterima oleh sensor akan diubah menjadi angka dan ditampilkan pada layar atau display dalam termostat supaya kita mengetahui suhu dari penangas.

Cara Menggunakan Penangas

Adapun cara mempergunakan penangas sebagai alat laboratorium antara lain adalah sebagai berikut;

  1. Tuangkan air ke dalam kontainer penangas hingga mencapai batas volume.
  2. Nyalakan penangas dengan menghubungkannya ke sumber listrik dan menekan power on/off untuk menghidupkan penangas tersebut.
  3. Ketika penangas sudah menyala, atur suhu maksimal atau suhu yang diinginkan dalam pengaturan. Atur juga waktu yang diinginkan dalam pemanasan tersebut. Jika sudah maka tekan start untuk memulai proses pemanasan.
  4. Setelah mencapai suhu yang diinginkan, masukkan media yang akan dilakukan proses pemanasan.

Penangas Sederhana

Penangas elektrik atau water bath umumnya memiliki harga yang relatif tinggi. Namun jika dalam laboratorium tidak tersedia penangas elektrik tersebut, sebenarnya kita dapat membuat sebuah penangas sederhana dengan alat laboratorium lain.

Penangas sederhana ini umumnya digunakan dalam proses seperti destilasi ataupun refluks dimana membutuhkan pemanasan dengan suhu yang merata pada semua bagian. Dalam proses destilasi ataupun refluks umumnya digunakan labu untuk menampung sampel ataupun campuran, kemudian pemanasan akan dilakukan pada labu tersebut sehingga terjadi penguapan pada konstituen campuran.

Untuk melakukan pemanasan ini umumnya digunakan penangas sehingga proses pemanasan akan terjadi merata di seluruh bagian labu dan isinya.

Pembuatan penangas sederhana ini mengikuti prinsip dari penangas secara umum yakni untuk meratakan pemanasan pada semua bagian medium. Kita dapat menggunakan wadah yang besar seperti gelas beaker atau panci untuk menjadi penampung air.

Pemanasan air dapat dilakukan dengan menggunakan pembakar spiritus ataupun dengan menggunakan hotplate atau pemanas elektrik. Untuk penggunaan destilasi lebih disarankan menggunakan pemanas elektrik sehingga kita dapat mengatur suhu pemanasan yang terjadi. Selanjutnya labu dalam arti destilasi dapat ditempatkan pada air di penangas tersebut sehingga semua bagian labu tertutupi oleh air dan membuat pemanasan akan berjalan merata.

Tidak semua proses destilasi atau refluks menggunakan media penangas berupa air. Hal ini tentu akan ditentukan oleh suhu yang kita butuhkan saat proses destilasi ataupun refluks tersebut dan berhubungan dengan titik didih dari media penangas yang kita gunakan.

Sebagai contoh saat kita membutuhkan suhu pemanasan 70oC maka kita dapat menggunakan penangas air, namun saat pemanasan membutuhkan suhu 150oC maka kita tidak dapat menggunakan air karena titik didih air hanya 100oC. Oleh karena itu kita dapat menggunakan media penangas lain seperti minyak dengan titik didih lebih tinggi.

Itulah tadi artikel lengkap yang bisa kami bagikan pada semua pembaca. Berkenaan dengan penjelasan untuk pengertian penangas, fungsi, prinsip, dan cara untuk menggunakannya. Semoga bisa memberi edukasi serta referensi bagi kalian.

Gambar Gravatar
Aji Pangestu Adalah Mahasiswa Jurusan Kimia Yang saat ini Sedang Belajar serta Menyelesaikan Studi Pendidikan di salah Satu Kampus Negari Jawa Tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *