Pengertian Pipa Kapiler, Fungsi, dan Cara Menggunakannya

Diposting pada

pipa kapiler

Pipa kapiler adalah alat yang berukuran sangat kecil namun memiliki fungsi yang penting dalam penggunannya di laboratorium kimia. Pipa kapiler ini sendiri pada umumnya digunakan dalam metode kimia tingkat lanjut dan bukan merupakan kimia dasar.

Pipa Kapiler

Pipa kapiler merupakan sebuah tabung dengan ujung runcing yang berukuran sangat kecil dan tipis yang terbuat dari material kaca ataupun plastik. Pipa kapiler umunya digunakan untuk mengambi sampel cair dalam jumlah yang kecil.

Pipa kapiler bekerja dengan memanfaatkan prinsip aksi kapiler yang terjadi dalam pipa kapiler. Prinsip ini yaitu adanya suatu gaya yakni tegangan permukaan dan juga gaya adhesi yang mampu melawan efek dari gaya gravitasi. Oleh karena itu pipa kapiler mampu menaikkan suatu zat cair ke dalamnya tanpa perlu melakukan usaha apapun dimana kita hanya menempelkan ujung pipa kapiler pada permukaan zat cair yang akan diambil.

Tegangan permukaan merupakan suatu bentuk pertahanan pada permukaan zat cair yang terbentuk dengan adanya gaya tarik menarik antar partikel zat cair tersebut sehingga masing masing partikel zat akan sulit untuk dipisahkan. Sedangkan adhesi merupakan gaya tarik menarik yang terjadi antara partikel yang berbeda jenis. Dalam kasus ini, adhesi terjadi antara partikel zat cair dengan partikel dinding kaca pada pipa kapiler.

Fungsi Pipa Kapiler

Secara umum fungsi pipa kapiler itu sendiri adalah untuk mengambil sampel cair dalam jumlah kecil. Dalam bidang medis pipa kapiler sering digunakan dalam pengambilan sampel darah. Pada laboratorium kimia, berikut ini adalah beberapa pemanfaatan dari pipa kapiler yang sering dilakukan.

  1. Kromatografi lapis tipis

Kromatogafi merupakan salah satu metode dalam kimia organik untuk memisahkan komponen pada suatu campuran berdasarkan perbedaan kepolaran dan kecepatan distribusinya dalam suatu fasa diam dan fasa gerak atau eluen.

Ada sangat banyak jenis kromatografi pada kimia yang dibedakan berdasarkan jenis fasa diam dan fasa gerak. Kromatografi lapis tipis adalah salah satu jenis kromatografi yang menggunakan fasa diam berupa suatu plat tipis yang pada umumnya adalah plat silika dan menggunakan fasa gerak berupa pelarut atau zat cair yang umumnya akan disesuaikan dengan kepolaran zat.

Dalam kromatografi lapis tipis, sampel dalam bentuk larutan ataupun ekstrak akan ditotolkan pada plat kromatografi lapis tipis dengan kadar yang sangat rendah atau hanya sangat sedikit saja.

Karena jika terlalu banyak sampel yang ditotolkan pada plat maka akan membuat hasil menjadi tidak optimal dan bahkan gagal. Untuk melakukan prosedur ini, digunakan pipa kapiler yang mampu mengambil dan mengeluarkan zat cair dengan jumlah yang sangat kecil.

  1. Uji titik leleh

Untuk melakukan uji titik leleh tidak digunakan jenis pipa kapiler yang sama seperti pada kromatografi, namun digunakan pipa kapiler kusus uji titik leleh yang hanya memiliki satu buah lubang. Pengujian titik leleh dilakukan dengan memasukkan serbuk padatan dalam pipa kapiler dan kemudian kita melakukan uji dengan memasukkan pipa ini ke dalam alat uji titik leleh.

Cara Menggunakan Pipa Kapiler

Adapun untuk cara mempergunakan pipa kapiler dalam alat laboratorium khususnya pada kromatografi, antara lain sebagai berikut;

  1. Siapkan eluen

Pertama kita harus mengetahui eluen atau fasa gerak yang akan digunakan dalam kromatografi. Umumnya jenis eluen ini akan disesuaikan dengan kepolaran dari larutan apakah kita menginginkan eluen yang bersifat relatif polar atau non polar.

  1. Siapkan sampel

Pastikan kita telah menyiapkan bagian sampel dalam bentuk larutan ataupun ekstrak. Encerkan sampel dengan pelarutnya hingga kadarnya sangat rendah. Hal ini untuk mencegah terlalu banyaknya senyawa dalam satu titik kromatografi.

  1. Pengambilan sampel

Untuk mengambil sampel dalam bentuk larutan atau ekstrak yang telah diencerkan, kita hanya perlu menempelkan ujung runcing dari pipa kapiler ke larutan tersebut. Secara otomatis maka larutan akan masuk ke dalam pipa kapiler. Angkat pipa kapiler ketika jumlah sampel yang dibutuhkan dirasa cukup.

  1. Penotolan sampel

Selanjutnya sampel yang telah diambil pada pipa kapiler kemudian ditotolkan pada plat kromatografi. Tempelkan ujung runcing pipa kapiler pada batas bawah plat kromatografi lapis tipis. Maka larutan akan otomatis turun karena plat kromatografi memiliki daya adsorpsi yang tinggi. Pastikan kita hanya menotolkan sejumlah kecil larutan sampel dalam plat kromatografi.

  1. Lakukan proses elusi

Selanjutnya sebagai langkah terkhir ialah dengan masukkan dalam tabung kromatografi dan lakukan elusi dengan fasa gerak yang telah disiapkan.

Demikian postingan yang bisa kami bagikan pada segenap pembaca. Terkait pengertian pipa kapiler, fungsi, dan cara menggunakannya. Semoga dengan haidrnya penyelesaian ini bisa memberikan edukasi serta referensi bagi kalian yang membutuhkannya.

Gambar Gravatar
Aji Pangestu Adalah Mahasiswa Jurusan Kimia Yang saat ini Sedang Belajar serta Menyelesaikan Studi Pendidikan di salah Satu Kampus Negari Jawa Tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *