Pengertian Corong Pisah, Fungsi, dan Cara Menggunakannya

Diposting pada

corong pisah

Corong pisah merupakan salah satu alat laboratorium untuk serangkaian proses kimia yang cukup kompleks yakni ekstraksi. Dengan menggunakan alat ini kita dapat memisahkan dua zat yang berbeda dengan prinsip yang sederhana.

Corong Pisah

Corong pisah adalah sebuah alat yang terbuat dari kaca dan memiliki fungsi untuk melakukan proses ekstraksi pemisahan zat cair cair. Alat corong pisah memiliki bentuk tabung kerucut dengan tutup pada bagian atas dan pada bagian bawah terdapat kran yang berfungsi untuk mengalirkan zat cair di dalam corong pisah.

Fungsi Corong Pisah

Fungsi utama dari corong pisah adalah untuk melakukan ekstraksi cair cair. Ekstraksi merupakan proses pemisahan zat berdasarkan sifat kepolaran zat dan juga massa jenis zat yang akan dipisahkan. Ekstraksi cair cair dapat memisahkan dua atau lebih jenis zat cair dengan kepolaran dan massa jenis yang berbeda.

Prinsip dari ekstraksi cair cair yaitu memanfaatkan prinsip “like dissolve like” yang dimiliki oleh zat cair. Artinya yaitu bahwa suatu zat cair yang bersifat polar akan larut dalam pelarut polar sedangkan zat yang bersifat non polar akan larut dalam pelarut non polar.

Zat yang bersifat polar tidak dapat bercampur dengan zat yang bersifat non polar. Oleh karena itu dalam ekstraksi digunakan bantuan pelarut untuk memisahkan dua zat dengan sifat yang berbeda.

Setiap zat memiliki koefisien distribusi atau kelarutan yang berbeda untuk setiap jenis pelarut yang memiliki perbedaan kepolaran. Hal ini dimanfaatkan dalam proses ekstraksi untuk memisahkan zat dengan kelarutan yang berbeda tersebut.

Dalam ekstraksi umumnya digunakan dua jenis pelarut yang berbeda kepolaran yakni fasa air yang bersifat polar dan juga fasa organik yang bersifat non polar. Pelarut organik yang dapat digunakan sangat banyak jenisnya seperti heksana, dietil eter, dan lain lain.

Proses ekstraksi akan membuat zat dari sampel akan terlarut ke dalam dua pelarut tersebut berdasarkan kepolarannya. Zat dengan sifat polar akan terlarut ke dalam air sedangkan zat dengan sifat non polar akan terlarut ke dalam pelarut organik.

Tentunya kedua pelarut ini tidak akan tercampur karena memiliki perbedaan kepolaran. Selain itu, dalam corong pisah juga akan terbentuk dua lapisan yakni lapisan organik dan lapisan air dimana posisi lapisan organik dan air dapat kita tentukan berdasarkan massa jenisnya.

Pelarut yang memiliki massa jenis lebih tinggi akan berada pada lapisan bawah. Adanya perbadaan lapisan tersebut membuat kita dapat memisahkan kedua pelarut dan kandungannya secara langsung dengan menggunakan kran yang tersedia pada corong pisah.

Cara Menggunakan Corong Pisah

Adapun untuk proses penggunaan corong pisah sebagai alat laboratorium dalam kimia, antara lain sebagai berikut;

  1. Tempatkan dalam Statif dan Klem Ring

Untuk menggunakan corong pisah, pastikan kran telah tertutup. Tempatkan corong pisah pada alat statif yang telah terhubung dengan klem ring sehingga kita dapat meletakkan corong pisah dengan benar.

  1. Masukkan Sampel dan Pelarut

Selanjutnya buka tutup corong pisah dan masukkan sampel serta pelarut yang telah kita tentukan. Pastikan bahwa kita tidak memasukkan jumlah yang terlalu banyak dan melebihi kapasitas corong pisah.

  1. Kocok Corong Pisah dalam Lemari Asam

Setelah itu kita akan menggunakan lemari asam dalam proses pengocokan corong pisah. Pengocokan corong pisah ini bertujuan untuk membuat partikel yang ada di dalam corong pisah saling bertumbukan sehingga akan memungkinkan terjadinya proses pelarutan yang lebih cepat ketika tumbukan antara zat dan pelarut berlangsung lebih sering. Pengocokan dilakukan dengan memposisikan corong pisah mendatar dengan menggunakan kedua tangan dan lakukan gerakan memutar.

  1. Keluarkan Gas dengan Kran

Setelah beberapa saat mengocok corong pisah, buka kran untuk mengeluarkan gas yang terbentuk selama proses ekstraksi. Pastikan bahwa tidak ada zat cair yang keluar saat kran dibuka. Lakukan proses ini secara berkala setelah mengocok corong pisah, hal ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada corong pisah sehingga corong pisah tidak akan pecah karena tekanan yang terlalu tinggi.

  1. Pemisahan Lapisan

Setelah pengocokan dilakukan beberapa kali dan zat telah sempurna terpisah dalam dua pelarut. Tempatkan kembali corong pisah dalam statif dan klem kemudian diamkan beberapa saat hingga didapatkan lapisan yang memisahkan dua pelarut secara sempurna.

Jika sudah maka kita dapat memisahkan kedua lapisan tersebut dengan membuka kran dan menampungnya menggunakan gelas beaker.

Demikian artikel kimia yang bisa kami selesaikan pada segenap pembaca. Tentang pengertian corong pisah, fungsi, dan cara menggunakannya. Semoga dengan adanya postingan yang kami bagikan ini bisa memberikan edukasi bagi kalian semuanya.

Gambar Gravatar
Aji Pangestu Adalah Mahasiswa Jurusan Kimia Yang saat ini Sedang Belajar serta Menyelesaikan Studi Pendidikan di salah Satu Kampus Negari Jawa Tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *