10 Contoh Biokimia dalam Kehidupan Sehari-Hari

Diposting pada

Biokimia

Sumber daya alam bisa dikatakan sebagai segala sesuatu yang berasal dari alam baik mineral, nabati, maupun hewani. Dimana khususnya setiap hal, setiap benda terdiri dari zat-zat yang terbentuk dari proses berbagai macam bahan kimia. Dari batuan, air, gas, bahkan mahkluk hidup pada dasarnya tersusun dari senyawa-senyawa kimia.

Setiap kehidupan di dunia ini akan terjadi reaksi-reaksi kimia pada bagian terkecil susunan tubuhnya. Pada mkhluk hidup proese kimia biasa disebut dengan biokimia. Biokimia merupakan penjelasan dan gabungan dari dua kata yaitu bio yang berarti hidup atau kehidupan dan kimia yang berarti rekasi zat atau unsur.

Biokimia

Biokimia adalah suatu proses atau fenomena yang berhubungan dengan ciri reaksi kimia pada suatu sel atau makhluk hidup. Biokmia sendiri mengacu pada proses-proses sintesis seperti perubahan suatu susunan materi pada makhluk hidup.

Proses biokimia meski terjadi pada hal-hal dan unsur pada makhluk hidup, namun semua hal ini banyak terjadi pada kehidupan kita sehari-hari. Seperti pembentukan energi, pembuatan obat dan vaksin, inovasi pertanian, kedokteran dan masih banyak lagi.

Contoh Biokimia

Dari beberapa hal yang berhubungan dengan biokimia berikut contoh-contoh dan juga penjelasan mengenai biokimia yang ada pada kehidupan sehari-hari antara lain:

  1. Rakayasa Genetika

Rekayasa genetika merupakan suatu proses perekayasaan suatu struktur genetika pada organisme dengan cara memasukan atau mengambil susunan genetik sehingga menghasilkan suatu susunan DNA atau genetika baru.

Salah satu cara melakukan rekayasa DNA adalah dengan menggunakan Polimerase Chain Reaction (PCR). Proses ini menggunakan enzim untuk mempercepat laju reakis dari sintesis DNA. Kemudian membuat salinan rangkaan DNA yang diinginkan dan membuat susunan DNA baru.

Dalam keseharian penggunaan PCR dapat diaplikasikan pada kedokteran forensik untuk mengenali kondisi suatu jasad agar mengetahui identitas, melacak asal usul melalui pembandingan DNA  atau biasa disebut dengan sidik jari.

  1. Fotosintesis

Fotosintesis merupakan isitilah yang berasal dari dua kata yaitu photo yang berarti cahaya dan sintesis yang perpaduan dua zat. Secara harfiah fotosintesis adalah proses untuk menghasilkan produk berupa gula (karbohidrat) dan gas O2 melalui penggabungan dua molekul H2O dan gas CO2 kemudian dibantu dengan cahaya spektrum biru dan merah.

Salah satu organisme yang dapat melakukan fotosintetis adalah tumbuhan dan Cyanobacteria atau alga biru. Beberapa organisme yang mampu melakukan fotosintesis biasa disebut dengan autotrof. Autotrof sendiri adalah organisme yang mampu menghasilkan kebutuhan energi secara mandiri melalui proses biokimia dengan dibantu cahaya dari penggabungan bahan anorganik menjadi bahan organik.

  1. Metabolit Sekunder

Setiap makhluk hidup mampu menghasilkan metabolit baik metabolit primer maupun metabolit sekunder. Namun, terdapat perbedaan yang khas pada masing-masing makhluk hidup dalam menghasilkan metabolit sekunder.

Metabolit sekunder adalah senyawa metabolit yang dihasilkan oleh organisme untuk mendukung pertumbuhan dan memiliki karakter yang berbeda-beda pada setiap spesies. Sifat dari metabolit sekunder adalah tidak esensial atau tidak harus ada, karena adanya ,etabolit sekunder berdasarkan dengan kondisi lingkungan sekitar. Metabolit sekunder tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya aka ada ketika dibutuhkan.

Contoh pada tumbuhan adalah senyawa alelopati. Senyawa alelopat tidak semua tumbuhan dapat menghasilkan senyawa tersebut, namun beberapa tanaman dpaat menghasilkan senyawa tersebut apabila terdapat persaingan hara dengan spesies tanaman lain.

  1. Respirasi

Setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri yaitu mengalami respirasi. Respirasi yaitu reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi dan terjadi di dalam sel makhluk hidup. Proses respirasi secara garis besar berupa transfer oksigen yang menghasilkan produk akhir berupa karbondioksida dan juga uap air.

Makhluk hidup melakukan respirasi untuk proses pembakaran sekaligus perombakan energi untuk kebutuhan hidup. Dengan melakukan respirasi bahan berupa karbohidrat pada tubuh sekaligus oksigen sebagai bahan pembakaran dapat menghasilkan ATP yang merupakan senyawa berenergi tinggi.

Dalam proses pembentukan energi atau ATP, respirasi dibagi menjadi dua macam yaotu respirasi aerob dan respirasi anaerob. Respirasi aerob merupakan respirasi yang memerlukan oksigen dalam proses-prosesnya. Sementara respirasi anaerob merupakan respirasi dimana dalam setiap prosesnya tidak memerlukan oksigen.

  1. Fermentasi

Fermentasi adalah bahasa dapat disebut juga perragian. Menurut beberapa ahli, secara garis besar fermentasi merupakan penguraian senyawa organik yang dilakukan oleh organisme untuk menghasilkan energi dalam kondisi anaerob dan produk sekunder berupa gas.

Contoh dari fermentasi adalah proses pembuatan tape pada beras ketan. Proses fermentasi gmemerlukan kondisis anaerob sehingga senyawa pada bakteri mampu memecah gula menjadi etanol dan asam laktat.

Selain itu, beberapa fermentasi yang menghasilkan produk gas dimanfaatkan pada proses pembuatan kue. Pada proses pembuatan kue dilakukan pencampuran dengan bahan fermentasi agar adonan dapat menghasilkan gas dan terperangkap agar roti dapat mengembang.

  1. Koagulasi

Koagulasi adalah proses penggumpalan pada sistem koloid baik secara keseluruhan maupun sebagian akibat perubahan kimiwai. Koagulasi biasanya terjadi pada zat-at koloid dimana ion-ion akan saling berdekatan kemudian menetralkan muatan dan membetuk suatu lapisan atau selubung yang menyebabkan koagulasi.

Contoh dari koagulasi adalah proses pembekuan darah yang terjadi karena terbentuknya fibrin pada darah yang menyebabkan darah menggumpal dan pendarah pada luka dapat terhenti. Selain itu, zat putih telur yang menjadi keras ketika dimasak atau dipansakan. Hal ini disebabkan oleh denaturasi pada protein yang akhirnya menjadi padat.

Dalam pengolahan limbah koagulasi juga dapat digunakan untuk memebrsihkan kolam. Istilah ini biasa disebut bioflok. Bioflok berupa penggumpalan bahan-bahan organik pada permukaan kolam dengan bantuan bakteri-bakerti koagulan utnuk mengikat partikel-partikel di dasar kolam.

  1. Osmosis

Osmosis adalah suatu perpindahan molekul pelarut melalui membran permiabel dari suatu zat berkonsentrasi rendah ke zat berkonsentrasi tinggi. Proses perpindahan secara osmosis biasanya hanya zat pelarut tanpa disertai dengan perpindahan zat terlarut. Dan membran adalah salah satu faktor yang mempengarungi trnasportasi zat-zat tersebut.

Salah satu contoh dari terjadinya osmosis dalam keseharian adalah proses osmosis yang terjadi dari transportasi air dari dalam sel menuju ke luar sel. Pori-pori pada membran semipermiabel akan menyeleksi setiap molekul yang terlewat. Molekul-molekul air dapat melewati pori-pori yang memiliki ukuran kecil dan tidak cukup besar untuk molekul-molekul lainnya.

  1. Hormon Tumbuhan

Hormon merupakan suatu zat yang secara alami dapat dihasilkan oleh bagian tubuh dan dibawa kebagian tubuh lainnya serta memiliki pengaruh yang khas terhadap fungsi morfologi maupun fisiologis makhluk hidup.

Hormon pada tumbuhan memiliki fungsi dalam membantu pertumbuhan tanaman. Salah satunya yaitu hormon auksin yang berfungsi merangsang pertumbuhan pada tanaman. Dan juga terdapat hormon yang berupa zat gas seperti etilen yang berfungsi dalam proses pemasakan buah.

Tetapi ada juga hormon yang berfungsi sebagai penyembuh luka pada tanaman yaitu asam traumalin. Hormon ini mampu meregenrasi sel pada tanaman sehingga jaringan akan membentuk kalus yang merupakan jaringan belum terdefisiensi pada tempat terjadinya luka.

  1. Gizi Pangan

Dalam ilmu gizi kandungan makan sangat penting bagi manusia agar seimbang dan sesuai kebutuhan. Gizi merupakan suatu proses yang terjadi pada setiap makhluk hidup dengan cara mengambi dan memanfaatkan zat yang ada di dalam mkanan agar berguna dalam keberlangsungan hidup.

Pangan di dalamnya terkandung berbagai contoh unsur-unsur kimia yang dapat mengganti unsur kimia dalam tubuh atau biasa disebut zat gizi. Fungsi dari zat gizi adalah untuk menyediakan energi pada tubuh kita agar tubuh cukup tenaga untuk melakukan aktivitas, memilihara pertumbuhan, dan perbaikan jaringan tubuh.

  1. Pengomposan

Pengomposan merupakan proses penguraian oleh mikroba yang berasal dari jasad organik agar menghasilkan senyawa yang lebih sederhana. Salah satu contohnya adalah dengan menguraikan senyawa C-organik dan N-organik menjadi senyawa C dan N yang lebih sederahana.

Dalam hal pengomposan dapat dilakukan dengan berbagai cara yakni dengan proses aerob maupun dengan anaerob. Proses anaerob akan menghasikan kompos lebih cepat karena aktivitas bakteri pada kondisi anaerob lebih tinggi daripada proses aerob atau dengan kondisi suplai oksigen tercukupi.

Dalam bidang pertanian pengomposan sangat penting karena bermanfaat pada proses pemupukan pada tanaman agar tanah yang sudah diolah dan diberi pupuk kompos mampu menyuplai hara dalam tanah. Selain itu, pengomposan lebih bermanfaat terhadap pengolahan limbah pertanian agar kondisi lingkungan lebih terjaga dan pertanian berkelanjutan dapat terlaksanankan.

Itulah tadi uraian lengkap yang bisa kami bagikan pada semua pembaca. Tertutama yang membutuhkan referensi terkait contoh biokimia yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga mampu memberi referensi serta literasi bagi semuanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *