5 Ciri Reaksi Kimia dan Contohnya

Diposting pada

Reaksi kimia merupakan salah satu objek penting yang tidak terlepas dalam pembelajaran untuk berbagai penerapan kimia. Pada umumnya perubahan yang terjadi secara mendasar pada suatu materi dapat terjadi dengan adanya suatu reaksi kimia.

Pembahasan materi mengenai reaksi kimia juga sangat luas karena di dunia ini sangat banyak terjadi reaksi kimia dan banyak pula jenis reaksi kimia yang dapat dipelajari.

Reaksi Kimia

Reaksi kimia adalah suatu perubahan yang terjadi dalam skala atomik. Perubahan yang terjadi dapat berupa pembentukan suatu zat atau materi kimia yang baru. Dalam terjadinya reaksi kimia melibatkan suatu zat yang disebut reaktan yaitu zat bahan awal terjadinya reaksi dan juga melibatkan produk reaksi yang merupakan hasil dari reaksi itu sendiri.

Faktor yang mempengaruhi terjadinya reaksi kimia juga sangat banyak seperti suhu, konsentrasi, tekanan, dan lain sebagainya.

Reaksi kimia berperan dalam pembentukan suatu senyawa baru dari senyawa tertentu. Hal ini berarti menunjukkan terjadinya perubahan komposisi dari suatu senyawa. Perlu diingat bahwa dalam reaksi kimia dapat terjadi pembentukan ataupun pemecahan suatu senyawa.

Reaksi kimia tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia karena hampir setiap saat di sekitar kita terjadi yang namanya reaksi kimia. Sebagai contoh yang paling sederhana yaitu proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan hijau. Pada proses fotosintesis melibatkan reaksi kimia yakni reaktan berupa karbondioksida dan air akan bereaksi dengan aktivasi tertentu menghasilkan produk glukosa dan oksigen.

Hal yang disebabkan oleh adanya reaksi kimia yaitu adanya perubahan kimia. Tentunya kita mengenal beberapa jenis perubahan lain seperti perubahan biologi dan perubahan fisika. Namun reaksi kimia merupakan reaksi yang terjadi dari dasar penyusun materi tersebut sehingga yang akan terjadi adalah perubahan kimia yang umumnya bersifat permanen.

Dalam reaksi kimia, reversibilitas dan kesetimbangan merupakan faktor yang sangat penting dalam menjadi penentu reaksi. Beberapa jenis reaksi dapat terjadi secara reversibel atau berlangsung dalam dua arah yang berbeda ataupun juga dapat terjadi secara ireversibel atau hanya satu arah.

Dalam reaksi reversibel, reaktan dapat berubah menjadi produk namun produk juga dapat berbalik menjadi reaktan. Hal tersebut terjadi dalam dua arah yang berbeda dan sangat banyak faktor yang mempengaruhi arah reaksi tersebut.

Kedua arah dapat terjadi secara relatif dan disebut dengan kesetimbangan. Pada kondisi setimbang, suatu sistem reaksi dapat terjadi ke arah kanan dan dalam waktu yang sama juga terjadi reaksi ke arah kiri namun konsentrasi relatif dari produk dan reaktan tidak berubah secara drastis.

Ciri Reaksi Kimia

Ada beberapa hal yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan apakah suatu peristiwa itu merupakan reaksi kimia atau hanya perubahan fisika saja. Berikut ini adalah beberapa ciri reaksi kimia dan contohnya.

  1. Perubahan Warna

Perubahan warna merupakan ciri reaksi kimia yang paling mudah untuk diamati dengan mata telanjang. Hal ini dapat anda temui dengan mudah seperti contohnya ketika anda meninggalkan sepeda berwarna biru di luar rumah dan terkena hujan dalam waktu yang lama, maka anda akan mendapatkan warna biru menjadi berubah karena berkarat.

Contohnya

Hal ini dapat terjadi karena logam pada rangka sepeda akan bereaksi dengan oksigen dan air hujan sehingga membentuk senyawa baru bernama besi oksida yang merupakan bentuk dari karat dan menghasilkan warna kecoklatan. Reaksi yang terjadi pada peristiwa tersebut yaitu sebagai berikut.

4 Fe + 3 O2 + 6 H2O → 4 Fe(OH)3

Contoh lain dari perubahan warna dalam ciri reaksi kimia yaitu dapat dilakukan secara eksperimen dengan reaksi antara asam sitrat dan kalium permanganat yang memiliki warna awal yaitu ungu, setelah bereaksi maka warna ungu akan hilang menjadi bening.

Eksperimen ini dapat dilakukan dirumah dengan melarutkan kalium permanganat dalam tabung. Tambahkan air perasan jeruk lemon, dalam hal ini air jeruk mengandung asam sitrat yang akan bereaksi. Setelah itu kocok tabung uji maka akan terjadi reaksi yang ditandai dengan larutan kalium permanganat berubah menjadi bening.

  1. Perubahan Suhu

Dalam suatu reaksi kimia pasti selalu melibatkan energi baik itu energi yang dilepaskan atau energi yang diserap dalam suatu reaksi. Adanya perubahan energi ini akan menghasilkan efek yakni perubahan suhu sistem maupun lingkungan. Seperti yang telah dipelajari bahwa reaksi kimia dapat terjadi secara eksotermik maupun endotermik.

Reaksi eksotermik merupakan reaksi yang melibatkan pelepasan energi ataupun panas dari sistem ke lingkungan. Dalam reaksi ini akan dihasilkan perubahan suhu lingkungan menjadi lebih tinggi. Sehingga ketika anda mengukur suhu sebelum dan sesudah reaksi akan meningkat.

Sedangkan reaksi endotermik adalah kebalikan dari reaksi eksotermik dimana jenis reaksi ini akan menyerap energi atau panas dari lingkungan ke sistem. Akibatnya, suhu lingkungan yang diserap panasnya oleh sistem akan turun. Ketika anda mengukur suhu sebelum reaksi dan sesudah reaksi untuk reaksi endotermik akan turun.

Contohnya

Contoh sederhana dari perubahan suhu sebagai ciri reaksi kimia yaitu ketika reaksi antara kapur aktif yang memiliki rumus kimia CaO dengan air. Untuk melakukan eksperimen ini dapat dengan meletakkan CaO dalam suatu gelas. Tambahkan air ke dalam gelas tersebut secara perlahan.

Perhatikan suhu yang dapat anda rasakan dengan menyentuh bagian gelas dimana ketika terjadi reaksi maka gelas akan semakin panas. Hal itu terjadi karena reaksi antara CaO dan molekul air menghasilkan produk Ca(OH)2 merupakan jenis reaksi eksotermik.

  1. Pembentukan Endapan

Endapan adalah salah satu contoh lain dari ciri terjadinya reaksi kimia dan disebut dengan reaksi pengendapan. Ketika dua larutan garam dicampurkan, sangat mungkin untuk terjadinya pembentukan senyawa padat yakni endapan dari larutan tersebut.

Hal ini berarti ketika dua larutan dicampurkan dan menghasilkan padatan dalam gelas beaker, maka dapat dipastikan bahwa peristiwa tersebut merupakan reaksi kimia.

Contohnya

Reaksi pengendapan banyak dimanfaatkan dalam pemurnian air sehingga aman untuk dikonsumsi manusia. Pemurnian air dengan cara ini melibatkan penambahan suatu reagen yang dapat bereaksi dengan kandungan dalam air yang tidak dapat disaring sehingga reaksi tersebut akan menghasilkan suatu endapan yang dapat dipisahkan dari air.

Teknik ini tentunya membutuhkan reagen yang cocok dengan kandungan yang ada dalam air supaya dapat terjadi endapan.

Contoh lain dari pembentukan endapan yakni reaksi antara kalium iodida dengan Pb(NO3)2. Eksperimen dapat dilakukan dengan memasukkan larutan Pb(NO3)2 ke dalam tabung uji. Selanjutnya kalium iodida dalam bentuk larutan dimasukkan ke dalamnya.

Akan terjadi suatu reaksi yang menghasilkan padatan atau endapan berwarna kuning. Dari reaksi tersebut kita dapat melihat dua ciri reaksi kimia yakni perubahan warna dan pembentukan endapan.

  1. Pembentukan Gas

Pembentukan gas juga menjadi ciri yang jelas ketika terjadinya perubahan dan reaksi kimia. Pembentukan gas ini dapat dengan mudah kita lihat ketika reaksi berada dalam fasa cairan sehingga gas yang timbul akan terlihat sebagai gelembung dalam cairan tersebut. Contoh eksperimen yang dapat dilakukan yakni dalam reaksi antara zink dengan asam sulfat.

Padatan zink yang dimasukkan ke dalam tabung ditambah dengan larutan asam sulfat. Akan terjadi reaksi yang dapat kita ketahui dengan terbentuknya gelembung gas yang naik ke permukaan larutan. Gelembung gas itu adalah gas hidrogen yang merupakan hasil reaksi antara zink dengan asam sulfat.

Contohnya

Contoh lain yang ada di kehidupan yaitu dalam proses pembuatan kue. Ketika kita memakan sebuah kue, maka kita mengharapkan kue yang empuk dan mengembang. Hal ini dapat terjadi karena adanya reaksi kimia yakni dengan penggunaan bahan seperti baking soda ataupun baking powder dalam pembuatannya.

Bahan tersebut dapat bereaksi dengan komponen asam dalam bahan ataupun dapat bereaksi ketika dipanaskan pada suhu tertentu untuk membentuk gas karbon dioksida. Gas inilah yang memiliki peran dalam membuat kue mengembang.

  1. Perubahan Fasa

Beberapa reaksi kimia juga terjadi dengan disertai perubahan fasa zat yang bereaksi. Ciri ini juga dapat dengan mudah kita lihat dengan mata telanjang.

Contohnya

Contoh dari ciri reaksi ini yaitu pada pembakaran wax padat yang akan menghasilkan air dan juga karbon dioksida dengan fasa yang tentunya tidak padat.

Demikian artikel tentang ciri reaksi kimia dan contohnya. Semoga artikel yang kami lakukan pembahasan lengkap ini dapat menambah pengetahuan, bermanfaat, dan berguna bagi semua kalangan yang sedang memerlukan referensinya.

Gambar Gravatar
Aji Pangestu Adalah Mahasiswa Jurusan Kimia Yang saat ini Sedang Belajar serta Menyelesaikan Studi Pendidikan di salah Satu Kampus Negari Jawa Tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *