Pengertian Sifat Kimia Tanah dan 8 Contohnya

Diposting pada

SIFAT KIMIA TANAH

Tanah menjadi salah satu elemen paling penting dalam kehidupan di dunia ini. Di dalam tanah banyak terjadi proses dan peristiwa yang menunjang kerberlangsungan makhluk hidup di bumi. Tanah menjadi tempat mengalirnya air, menyediakan tempat bagi ribuan bakteri dan makhluk hidup lainnya sehingga dapat bertahan hidup dengan kondisi tertentu, kemudian juga tanah memiliki tatanan yang sangat beragam di setiap daerah.

Jika kita berbicara mengenai tanah, maka penerapan kimia merupakan ilmu yang tidak terlepas dari itu semua. Proses yang terjadi di dalam tanah pasti selalui melibatkan peristiwa kimia. Sifat kimia dari tanah dapat memungkinkan tanah untuk ditumbuhi oleh tumbuhan, membuat bakteri bertahan hidup, dan sebagainya.

Sifat Kimia Tanah

Sifat kimia merupakan karakteristik yang dimiliki oleh suatu zat ataupun senyawa dimana sifat ini dapat diketahui dengan adanya perubahan kimiawi ataupun reaksi kimia tertentu. Sifat kimia ini juga yang menyebabkan suatu zat dapat mengalami reaksi tertentu ataupun tidak dapat mengalami reaksi tertentu. Tentunya sifat kimia ini sangat penting untuk dipelajari dalam kita menganalisis suatu objek yang berkaitan dengan zat dan senyawa kimia.

Sedangkan sifat kimia tanah merupakan karakteristik kimia yang dimiliki oleh tanah di suatu daerah. Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa tanah menjadi tempat keberlangsungan banyak makhluk hidup. Dengan hal tersebut sudah pasti ada sesuatu yang membuat tanah memiliki kemampuan tersebut.

Tanah memiliki kandungan banyak zat kimia yang dibutuhkan oleh makhluk hidup sehingga membuatnya dapat bertahan dalam tanah. Kandungan zat kimia tersebut yang membuat tanah juga memiliki sifat kimia yang unik.

Banyak masalah lingkungan yang berkaitan dengan sifat kimia dari tanah itu sendiri. Bagaimana yang terjadi jika suatu tanah terpapar bahan kimia terlalu lama, lalu apa yang terjadi jika banyak sampah plastik yang tidak dapat terurai di tanah, dan lain sebagainya.

Contoh Sifat Kimia Tanah

Adapun contoh sifat kimia dalam tanah, antara lain sebagai berikut;

  1. Kandungan pada Tanah

Sebelum kita membahas mengenai sifat kimia tanah lebih jauh, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa saja kandungan yang ada di dalam tanah. Kandungan ini merupakan penyedia makanan bagi makhluk hidup yang ada di tanah. Kita mengenal dua jenis kandungan tanah yaitu elemen makro dan elemen mikro.

Sesuai namanya, elemen makro merupakan jenis kandungan yang berperan sebagai nutrisi penting untuk tumbuhan. Kandungan ini secara alami berada di dalam tanah namun ada juga yang dapat disuplai secara eksternal seperti menggunakan pupuk.

Kandungan elemen makro pada tanah diantaranya adalah kalsium, magnesium, kalium, sulfur, fosfat, nitrogen, dan natrium.

Sedangkan kandungan elemen mikro, merupakan elemen yang digunakan sebagai nutrisi oleh tumbuhan namun hanya diperlukan dalam jumlah yang sedikit. Contoh elemen mikro tanah adalah boron, tembaga, mangan, kobalt, silikon, zink, besi, dan molybdenum.

  1. Tanah yang Seimbang

Dengan kita mengetahui kandungan kandungan dalam tanah, maka kita dapat simpulkan bahwa dalam tanah terdapat berbagai jenis mineral yang seimbang.

Penggunaan pupuk pada umumnya bertujuan untuk menyeimbangkan tanah secara kimia dan memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Kandungan tanah yang seimbang adalah tanah dengan 60-70% kalsium, 10-20% magnesium, dan 2 sampai 5 kalium.

  1. Keasaman atau pH

pH merupakan ukuran keasaman dan kebasaan suatu zat dimana nilai pH diukur dalam skala 1-14. Nilai pH dibawah 7 dimiliki oleh zat yang bersifat asam, pH diatas 7 dalam zat bersifat basa dan pH 7 pada zat yang bersifat netral.

Keasaman suatu zat juga ditentukan oleh kandungan ion hidrogen (H+) dalam suatu zat. Tentunya kandungan elemen makro maupun mikro yang terjadi secara alami pada tanah terbentuk karena adanya reaksi kimia. pH akan menentukan bagaimana suatu elemen makro dan mikro tersebut terbentuk dan berada di dalam tanah.

Oleh karena itu pH merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Hal itu karena pH menentukan bagaimana suatu reaksi dapat terjadi dan seberapa cepat reaksi itu terjadi dalam tanah.

Sebagai contoh, elemen besi memiliki ketahanan yang rendah dalam pH asam. Oleh karena itu, ketika suatu tanah memiliki pH rendah maka akan membuat kandungan besi dalam tanah tersebut rendah. Hal ini akan menyebabkan kekurangan zat besi bagi tanaman.

Hujan asam merupakan peristiwa yang dapat menyebabkan nilai pH di tanah menjadi turun. Itulah mengapa hujan asam sangat berbahaya bagi tanaman.

  1. Pertukaran Ion

Seperti yang kita ketahui bahwa ion adalah suatu atom yang kehilangan atau menerima elektron sehingga akan memiliki muatan positif (kation) atau negatif (anion). Dalam tanah, terjadi proses pertukaran yang melibatkan pergerakan kation (seperti Ca2+, Mg2+, atau Na+) dan juga anion (seperti Cl ataupun ion nitrat).

Pertukaran kation kation terjadi antara kation yang berada dalam larutan di air yang berada di bawah tanah. Tanah memiliki nilai kapasitas pertukaran kation (KPK) yang menunjukkan seberapa besar kemampuan tanah tersebut untuk menangkap suatu kation dari air di dalam tanah.

  1. Penyerapan dan Pengendapan

Partikel tanah memiliki kemampuan untuk menangkap berbagai nutrisi dan ion. Proses penyerapan dalam tanah terjadi dimana satu senyawa akan mengikat zat lainnya. Dalam kasus ini, tanah memiliki kapasitas penyerapan yang tinggi sehingga dapat menyimpan kandungan tertentu dengan jumlah yang besar.

Sedangkan pengendapan merupakan satu jenis reaksi kimia yang terjadi dalam tanah dimana dalam reaksi ini suatu zat cair bereaksi membentuk suatu padatan atau disebut endapan.

Pengendapan terjadi pada reaksi antar nutrien serta bahan kimia yang ada dalam air tanah sehingga membentuk endapan solid. Pengendapan ini sering terjadi pada tanah kandungan garam yang tinggi dalam suatu tanah. Tingkat laju reaksi atau kecepatan reaksi pengendapan ini ditentukan oleh banyak kondisi sehingga setiap daerah dapat berbeda.

  1. Materi Organik dalam Tanah

Senyawa organik merupakan senyawa kimia yang terbentuk dari makhluk hidup dan memiliki struktur yang tersusun oleh atom karbon dan hidrogen. Tanah memiliki kemampuan untuk mendekomposisi suatu senyawa organik.

Proses dekomposisi tersebut termasuk reaksi penataan ulang ataupun pemecahan suatu senyawa kimia organik menjadi lebih kecil. Oleh karena itu jika kita membiarkan suatu bahan organik di dalam tanah, maka semakin lama bahan tersebut akan terdekomposisi secara otomatis oleh tanah.

  1. Reaksi Reduksi dan Oksidasi

Reaksi reduksi dan oksidasi atau lebih dikenal dengan istilah reaksi redoks merupakan salah satu jenis reaksi kimia yang melibatkan transfer elektron dalam reaksinya.

Tanah ternyata juga mengalami reaksi reduksi dan oksidasi. Keberadaan oksigen di dalam tanah yang membuat tanah dapat mengalami reaksi redoks tersebut. Reaksi oksidasi terjadi ketika satu spesi mengalami kehilangan elektron, sedangkan reduksi terjadi jika spesi tersebut menangkap elektron.

Reaksi redoks terjadi setiap hari pada tanah sehingga jika menyimpan sebuah besi di dalam tanah. Jika tanah tersebut memiliki kandungan air dan oksigen yang tinggi maka dapat dipastikan bahwa besi tersebut akan berkarat. Tentu kita telah mengetahui bahwa proses berkaratnya besi merupakan suatu reaksi reduksi oksidasi.

Adanya kandungan air dan oksigen dalam tanah akan mempercepat reaksi berkarat pada besi dan akan membuat besi menjadi berubah warna.

  1. Kandungan Garam

Kandungan garam dalam tanah akan ditentukan dengan keberadaan mineral dalam tanah tersebut. Jika kandungan garam pada tanah tinggi, hal itu tidak baik untuk tanaman karena akar tanaman dapat mengalami osmosis. Dalam keadaan tersebut, kandungan air dalam akar tanaman akan tertarik keluar dari sel tanaman tersebut sehingga akan menyebabkan akar tanaman menjadi kekeringan.

Osmosis terjadi dimana suatu zat akan bergerak dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi melalui suatu membran semipermeabel. Dalam kasus ini, air dalam akar tanaman memiliki konsentrasi yang rendah sedangkan dalam tanah memiliki konsentrasi garam yang tinggi.

Oleh karena itu air akan bergerak menuju ke yang memiliki konsentrasi tinggi. Air tersebut akan menembus membran sel sehingga membuat sel tersebut kekurangan air dan akar menjadi kering. Hal ini tentu tidak baik untuk tanaman karena seperti yang kita ketahui bahwa akar menjadi salah satu bagian utama tumbuhan dimana akar akan menyerap nutrisi serta air dari dalam tanah untuk pertumbuhannya.

Demikian artikel lengkap yang bisa kami bagikan, tentang pengertian sifat kimia tanah dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga materi ini dapat membantu dan bermanfaat bagi semua kalangan yang sedang membutuhkan.

Gambar Gravatar
Aji Pangestu Adalah Mahasiswa Jurusan Kimia Yang saat ini Sedang Belajar serta Menyelesaikan Studi Pendidikan di salah Satu Kampus Negari Jawa Tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *