Ciri Besi Beserta Penjelasannya

Diposting pada

Karakteristik Besi

Pada dasarnya, jikalau diperhatikan banyak benda yang berasal dari material ikatan logam satu ini berperan penting dan dibutuhkan dalam melakukan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari.

Atas dasar itulah benda yang terbuat dari logam besi sudah banyak digunakan sejak zaman dahulu, namun pada saat itu kerapkali dipadukan dengan arti tembaga yang titik leburnya lebih rendah. Hal ini karena besi murni bersifat relatif lembut akan tetapi sulit untuk dihasilkan melalui peleburan.

Besi

Besi adalah salah satu bentuk unsur kimia yang memiliki simbol Fe atau ferrum. Nomor atom besi adalah 26, dalam tabel periodik besi termasuk logam yang ada pada deret transisi pertama. Sehingga besi adalah unsur yang banyak ditemukan di bumi. Berdasarkan dari massa besi, logam ini membentuk sebagian besar inti luar dan dalam bagian bumi. Selain itu, besi juga merupakan unsur keempat terbesar yang ada pada kerak bumi.

Disisi lainnya, kelimpahan besi didalam bumi ada akibat reaksi fusi dalam bintang yang memiliki massa besar. Layaknya delapan unsur logam lainnya, besi memiliki rentang tingkat oksidasi sebesar -2 hingga +6. Unsur besi berada pada meteorit dengan lingkungan yang rendah oksigen namun masih tetap reaktif dengan oksigen dan juga air.

Dimana permukaan dari besi segar berwarna abu-abbu berkilau keperakan. Akan tetapi manfaat besi dapat teroksidasi jika bersinggungan dengan udara normal, sehingga memproduksi besi oksida hidrat yang juga dikenal sebagai karat. Oksida besi menempati banyak spot yang kemudian dapat mengelupas, dan mengekspos permukaan untuk melakukan korosi.

Ciri Besi

Karakteristik yang dimiliki besi yaitu sebagai berikut;

  1. Mekanis Besi

Sifat mekanik yang dimiliki besi sangat dipengaruhi oleh kemurnian sampelnya. Besi yang murni dengan kristal tunggal yang biasanya digunakan untuk keperluan penelitian lebih lunak dibandingkan alumunium. Sementara besi yang dihasilkan oleh produksi industri yang paling murni kekerasannya mencapai 20 sampai dengan 30 brinell.

  1. Alotrop Besi

Besi adalah contoh dari alotropi logam, terdapat empat bentuk alotropi antara lain α, γ, δ, dan ε. Tidak ada perubahan ketika besi melewati suhu curie dalam struktur kristalnya, akan tetapi akan terjadi perubahan pada struktur domain.

  1. Isotop Besi

Besi yang alami terdiri dari empat jenis isotop stabil. Namun dari keempat isotop tersebut, hanya 57Fe yang memiliki spin inti (-1/2). Sementara itu, isotop yang paling melimpah di bumi adalah 56Fe, yang menarik bagi para ilmuwan nuklir. Sebab pada isotop ini menjadi titik akhir dari nukleosintesis yang paling umum.

  1. Keberadaan Besi

Besi merupakan salah satu unsur yang paling melimpah di jagat raya, besi menempati posisi keenam terbanyak dari jenis unsur lainnya. Besi juga menjadi unsur refraktori yang paling umum. Besi terbentuk dari tahap terakhir eksotermal nukleosintesis stelar yang melalui fusi silikon bintang besar.

  1. Tingkat Oksidasi Besi

Besi dapat membentuk senyawa utamanya dengan tingkatan oksidasi sebesar +2 dan +3, sementara tingkat oksidasinya mulai dari -2 hingga +6. Contoh besi yang memiliki tingkat oksidasi tingi yaitu kalium ferat dengan bilangan oksidasi +6 dan berwarna ungu. Bilangan oksidasi ini umumnya digunakan pada banyak reaksi oksidasi biokimia.

  1. Senyawa Biner

Besi yang bereaksi dengan oksigen di udara mampu membentuk berbagai senyawa, antara lain yaitu oksida dan hidroksida. Oksida-oksida ini merupakan bijih utama dalam menghasilkan besi. Selain itu, oksida juga digunakan dalam produksi ferit, pigmen, dan bermanfaat sebagai media penyimpanan magnetik pada komputer.

  1. Korosi Besi

Besi rentan mengalami korosi jika bersentuhan langsung dengan air dan oksigen. Untuk menanggulanginya dapat digunakan magnesium dan seng untuk melindungi besi dari korosi. Selain itu, cara yang paling sering dilakukan untuk menghindari besi dari korosi adalah pengecatan. Karena cat dapat menjadi pelapis besi sehingga menghindari besi kontak langsung dengan udara maupun air.

Cara lainnya yaitu dengan pelumuran oil, umumnya digunakan pada mesin dengan penggunaan bahan besi. Pelapisan besi agar tidak kontak langsung dengan air dan udara juga dapat dilakukan dengan pembalutan dengan plastik, timah, dan kromium. Sehingga dibutuhkan langkah-langkah khusus pada besi yang digunakan dalam keseharian agar mengurangi korosi pada besi. Beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu dengan mengecat besi, memberi lapisan tertentu, dan masih banyak yang lainnya.

Sifat Besi

Adapun untuk bentuk sifat dari benda yang terbuat dari besi. Antara lain;

  1. Mekanik

Sifat mekanik dari besi beserta paduannya dapat dievaluasi dengan berbagai uji, antara lain yaitu uji Brinell dan uji kekerasan Vickers.

Biasanya data pada besi bersifat sangat konsisten sehingga dapat digunakan dalam kalibrasi peralatan atau uji perbandingan. Namun sifat mekanik suatu besi sangat dipengaruhi oleh kemurniannya. Misalnya pada besi murni kristal tunggal yang digunakan untuk penelitian teksturnya lebih lunak dibandingkan alumunium.

  1. Berekasi

Sifat lain dari besi yaitu besi berekasi dengan uap dan air pada suhu yang tinggi sehingga mampu menghasilkan gas hidrogen. Besi juga dapat larut didalam larutan asam besi serta mudah bereaksi dengan udara yang hasilnya akan terbentuk oksida besi atau Fe2O3 yang dikenal sebagai karat. Dari reaksinya dengan udara, material besi mudah untuk mengalami korosi atau pengaratan.

Kesimpulan

Dari penjelasana yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa mineral besi berasal dari bijih besi dengan kandungan magnetit dan hematit. Kedua senyawa ini umumnya ditemukan pada bebatuan. Batunya berwarna hitam seperti arang, selain bebatuan bijih besi pun bisa berasal dari pasir besi. Bentuk pasir akan lebih musah ditambang atau diambil untuk dimanfaatkan jika dibandingkan dengan batu-batu.

Untuk dapat memperoleh mineral besi, diperlukan tambang agar batu-batu dan pasir dapat dimanfaatkan. Di Indonesia, beberapa tambang besi yang terkenal berada di Cilacap Jawa Tengah, Pegunungan Verbeek Sulawesi Tengah, dan Cilegon Banten. Material yang diihasilkan dari perambangan kemudian diproses pada pabrik-pabrik, misalnya PT. Aneka Tambang, dan PT. Krakatau Steel.

Material tersebut dibawa ke pabrik untuk dilakukan pemurnian. Proses ini diawali dengan membakat batu-batu atau pasir pada sebuah tungku besar dan sangat panas. Proses pemanasan akan membuat pabrik lebih mudah memilah mineral besi yang mulanya membeku pada batu. Suhu yang dibutuhkan untuk memanaskan bebatuan sekitar 1800 derajat celcius.

Selanjutnya lelehan yang merupakan hasil pemanasan akan ditampung pada bagian bawah untuk dipisahkan bijih besinya melalui reaksi kimia. Pada proses ini dibutuhkan karbon monoksida (CO) yang berguna untuk menangkap senyawa besi. Kemudian gas kabron monoksida dihembuskan ke lelehan yang mengandung mineral hematit. Reaksi inilah yang akan membentuk unsur besi (Fe) dan dbentuk menjadi barang-barang yang digunakan dalam keseharian.

Nah, demikinalah artikel yang bisa kami uraikan pada semua pembaca berkaitan dengan karakteristik besi, sifat, dan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga memberikan wawasan untuk kalian yang sedang membutuhkannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *