Pengertian Gas Mulia, Sifat, dan Kegunaannya

Diposting pada

Gas Mulia

Mengapa gas dapat disebut gas mulia?. Pada pada hakikatnya gas mulia ini memiliki sifat yang dapat dikatakan spesial dan tidak dimiliki oleh jenis unsur lain dalam tabel sistem periodik unsur. Gas mulia terdapat dalam grup VIIIA pada tabel periodik atau pada kolom paling kanan dimana dalam satu golongan tersebut berisi unsur-unsur yang dinamakan gas mulia.

Unsur unsur tersebut adalah Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Krypton (Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn), dan Oganesson (Og). Apa yang membuat gas mulia ini spesial dan berbeda dengan unsur lain akan dibahas dalam artikel ini.

Gas Mulia

Diakui ataupun tidak, adanya gas mulia ini paling sering ditemukan di alam dalam bentuk gas monoatomik dimana kulit afinitas elektron terluar telah terisi penuh sehingga kecenderungan untuk beraksi sangat rendah karena kondisi tersebut sangatlah stabil untuk gas tersebut. Oleh karena itu jarang ditemukan unsur gas mulia dalam bentuk senyawa yang berikatan dengan jenis partikel atom lain.

Meskipun demikian, bukan tidak mungkin bahwa gas mulia ini dapat bereaksi. Dengan menyediakan sumber energi yang besar sehingga melampaui energi aktivasinya, elektron terluar dari gas mulia dapat terionisasi dan ketika atom gas tersebut telah terionisasi, maka ia dapat menerima elektron dari unsur lain dalam artian bahwa gas tersebut akan bereaksi dengan zat lain.

Namun tidak seperti unsur lain yang dapat membentuk sangat banyak variasi senyawa, gas mulia hanya dapat membentuk beberapa ratus jenis senyawa yang diketahui seperti xenon hexaflouride (XeF6) atau argon flourohydride (HarF).

Pengertian Gas Mulia

Gas mulia adalah unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA sistem periodik dimana atom dalam gas mulia ini bersifat sangat stabil dan sangat tidak reaktif dengan senyawa kimia lain. Dapat dikatakan bahwa unsur gas mulia ini sangat sulit untuk bereaksi dengan zat lain.

Adapun dalam penerapan kimia, istilah mulia juga digunakan dalam jenis unsur lain seperti logam mulia. Istilah mulia ini memiliki arti yang sama dengan gas mulia yakni kemampuan unsur tersebut untuk tidak bereaksi dengan zat lain.

Kelimpahan gas mulia atau noble gases di alam berbanding terbalik dengan nomor atomnya, artinya yaitu semakin tinggi nomor atom maka jumlah gas mulia tersebut semakin rendah di alam. Helium adalah unsur gas mulia yang paling melimpah di alam.

Semua unsur gas mulia terdapat dalam atmosfer bumi kecuali helium dan radon. Pada umumnya helium didapatkan dari bawah tanah atau sumur gas alam tertentu sedangkan radon biasanya diisolasi sebagai produk hasil dekomposisi radioaktif dari senyawa radium. Inti atom radium akan meluruh secara spontan dengan memancarkan energi dan partikel yaitu inti helium sebagai partikel alfa dan atom radon.

Sifat Gas Mulia

Adapun untuk sifat yang ada dalam gas mulia ini antara lain adalah sebagai berikut;

  1. Fisik

Titik didih dan titik leleh dari gas mulia memiliki jarak yang sangat dekat yaitu memiliki selisih kurang dari 10. Hal ini dapat dikatakan bahwa gas mulia ini dapat mengalami fasa liquid dalam range temperatur yang sangat kecil.

Semua gas mulia monoatomik memiliki titik didih rendah yaitu pada suhu ruang. Gas mulia tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa namun mampu menghasilkanwarna dalam bentuk liquid dan solid. Selain itu, gas mulia juga tidak mudah terbakar.

  1. Kimia

Berbicara kimia, gas mulia ini memiliki reaktivitas sangat rendah yang dapat dijelaskan melalui teori struktur atomik modern. Sifat dari setiap unsur gas mulia dapat dijelaskan dengan teori struktur atomik modern.

Kulit valensi elektron terluar yang penuh dalam gas mulia ini memberikan kemungkinan yang sangat sedikit dari gas mulia ini untuk mengalami reaksi kimia. Selain itu, gas mulia juga memiliki bilangan oksidasi = 0 dimana elektron terluar telah terpenuhi.

Gas mulia memiliki energi ionisasi yang tinggi dan elektronegativitas yang rendah. Dalam tekanan rendah, gas mulia dapat mengalirkan listrik atau bersifat konduktor dan mampu mengalami flouresensi.

Macam Sumber Gas Mulia

Neon, Argon, Kripton, dan Xenon dapat ditemukan di udara atau di atmosfer bumi dan dapat diperoleh dengan mencairkannya serta melakukan destilasi fraksinasi.

Sedangkan sumber utama dari gas helium adalah melalui pemisahan kriogenik dari gas alam. Atom radon yang merupakan gas mulia yang termasuk radioaktif diperoleh melalui proses peluruhan radioaktif dari unsur-unsur yang lebih berat seperti radium, thorium, dan uranium. Di alam, gas mulia ditemukan dalam gas monoatomik yang berarti gas tersebut tidak berikatan dengan atom lain ataupun gas mulia yang lain.

Kegunaan dan Aplikasi Gas Mulia

Untuk kegunaan yang menjadi manfaat dalam aplikasi gas mulia dalam kehidupan, antara lain adalah sebagai berikut;

  1. Helium

Gas helium banyak digunakan sebagai komponen gas untuk pernapasan karena sifat kelarutannya yang rendah dalam cairan ataupun dalam lemak. Hal ini sangat penting dalam penggunaannya sebagai gas pernapasan karena gas-gas lain diserap oleh darah dan jaringan tubuh ketika berada di bawah tekanan (selama diving).

Dikarenakan kelarutannya yang rendah, helium yang diserap oleh membran sel sangat kecil sehingga helium dapat menggantikan gas yang terpakai dalam tabung.

Selain penggunaannya sebagai gas pernapasan, helium juga digunakan sebagai gas pendingin karena gas helium memiliki suhu yang sangat rendah sehingga banyak digunakan dalam pendingin untuk instrumen kimia seperti NMR yang membutuhkan suhu sangat rendah. Helium juga merupakan gas pembawa yang banyak digunakan dalam metode kromatografi kolom gas.

  1. Neon

Neon adalah gas mulia yang memiliki aplikasi paling umum dan akrab dalam kehidupan kita. Kita sering mendengar istilah lampu neon. Lampu tersebut merupakan lampu yang terbuat dari bahan neon sebagai sumber cahayanya.

Selain itu neon juga digunakan dalam lampu kabut, cine-scope TV, laser, detektor tegangan listrik, dan lain lain. Aplikasi neon yang paling populer adalah tabung neon yang digunakan dalam dekorasi papan iklan. Warna cahaya akan dipancarkan oleh atom gas mulia yang diberi listrik dimana neon dalam tabung akan menyerap cahaya merah dan memantulkan cahaya biru.

Cahaya yang dipantulkan ini dikenal sebagai cahaya flouresensi, hal ini didukung dengan contoh sifat kimia dari neon dimana dalam tekanan rendah suatu gas mulia dapat mengalami flouresensi untuk menghasilkan cahaya dengan warna tertentu.

  1. Argon

Argon memiliki banyak aplikasi dalam bidang fabrikasi elektronik, pencahayaan, kaca, dan logam. Argon digunakan dalam elektronik sebagai media transfer panas dan pelindung untuk material semikonduktor serta germanium. Dalam pencahayaan, argon juga digunakan dalam pengisi bola lampu sebagai campuran neon yang menghasilkan cahaya biru.

Selain itu, dengan memanfaatkan konduktivitas termal argon yang rendah membuat argon banyak digunakan dalam industri kaca sebagai isolasi antara dua panel kaca yang digunakan sebagai jendela. Sedangkan dalam bidang logam, argon juga digunakan sebagai gas pelindung selama pengelasan sehingga mencegah adanya oksigen dan nitrogen.

Hal ini juga berkaitan dengan bidang kimia dimana argon sebagai gas yang bersifat inert atau tidak mudah bereaksi banyak digunakan dalam berbagai reaksi untuk mengisolasi reaktan dengan keberadaan oksigen sehingga reaktan tidak mengalami kontak fisik dengan sifat oksigen yang ada.

  1. Kripton

Sama seperti argon, kripton juga sering digunakan dalam jendela hemat energi dimana kripton lebih dipilih dari argon sebagai insulasi karena memiliki efisiensi termal yang lebih tinggi. Kripton juga banyak digunakan dalam laser dimana kripton berfungsi sebagai kontrol panjang gelombang optik yang diinginkan.

Selain itu, kripton pun digunakan dalam bola lampu dengan kinerja tinggi dimana lampu jenis ini memiliki suhu, warna, dan efisiensi yang lebih tinggi. Hal tersebut bisa didapatkan karena kripton memiliki sifat untuk mengurangi tingkat penguapan pada filamen lampu.

  1. Xenon

Xenon memiliki berbagai aplikasi dalam bidang pencahayaan pijar, sinar X, panel display plasma (PDP) dan lain sebagainya. Penerangan pijar menggunakan xenon banyak dipilih karena membutuhkan hanya sedikit energi untuk menghasilkan lampu dengan cahaya yang sama seperti lampu pijar pada umumnya.

Xenon juga memungkinkan untuk menghasilkan sinar X yang lebih baik melalui perannya dalam menurunkan jumlah radiasi. Selain itu, contoh penggunaan gas mulia xenon dalam PDP diperkirakan dapat menggantikan tabung layar televisi dan komputer.

  1. Radon

Meskipun memiliki efek negatif yakni menjadi penyebab kanker paru-paru. Namun, radon juga memiliki banyak aplikasi yang bermanfaat dalam radioterapi yaitu radon telah digunakan dalam pengobatan penyakit autoium seperti radang sendi melalui paparan radon.

Nah, itulah tadi serangkain artikel yang sudah kami selesaikan secara lengkap kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian gas mulia menurut para ahli, sifat, kegunaan, dan aplikasinya dalam kehidupan. Semoga melalui materi ini bisa memberikan wawasan serta menambah pengetahuan mendalam.

Gambar Gravatar
Aji Pangestu Adalah Mahasiswa Jurusan Kimia Yang saat ini Sedang Belajar serta Menyelesaikan Studi Pendidikan di salah Satu Kampus Negari Jawa Tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *