Merkuri yang termasuk ke dalam golongan ikatan logam transisi, kerapkali disebut sebagai unsur ikatan logam berat. Oleh karena itulah berbicara mengenai merkuri, kita pasti lebih fokus pada dampak bahaya dari penggunaan yang akan dialami bagi kesehatan maupun lingkungan.
Hal ini sangatlah wajar, mengingat kontak langsung pekerja dengan bahan-bahan merkuri pertambangan dapat menyebabkan dampak bahaya. Bahkan berbagai jenis penyakit bisa diderita oleh orang yang memiliki kontak dengan merkuri. Walaupun demikian, penggunaan yang benar juga mendatangkan manfaat dalam kehidupan.
Merkuri
Dalam tabel periodik, logam merkuri ditemukan pada nomor atom 80. Secara alami definisi merkuri mempunyai tiga kemungkinan keadaan teroksidasi atau dapat bermuatan listrik. Antara lain merkuri elemental (Hg) dengan tanpa bermuatan listrik, merkuri dengan satu muatan positif (Hg+), dan terakhir yaitu merkuri dengan dua muatan positif.
Meski demikian kation pada merkuri memiliki sifat yang lebih stabil dan akan berkaitan dengan molekul anorganik lain lalu setelahnya membentuk suatu senyawa yang stabil. Akan tetapi, hasil senyawa yang terbentuk bisa jadi bersifat jauh lebih beracun dibandingkan merkuri murni.
Contohnya saja yaitu senyawa dimetilmerkuri yang sangat beracun bagi makhluk hidup, hingga dapat menyebabkan kematian pada makhluk hidup.
Bahaya Merkuri
Beberapa bahaya merkuri bagi kesehatan tubuh manusia diantaranya sebagai berikut:
-
Korosif pada Kulit
Logam merkuri memiliki sifat yang korosif pada kulit. Artinya, dengan mengoleskan merkuri pada kulit akan menyebabkan lapisan kulit semakin menipis. Apalagi jika zat yang mengandung merkuri digunakan dalam intensitas yang sangat sering.
-
Kerusakan Organ
Bahaya lain bagi tubuh ketika menggunakan bahan-bahan yang mengandung merkuri adalah kerusakan pada organ bagian dalam. Merkuri dapat menyebabkan paparan yang tinggi pada organ. Akibatnya organ seperti saluran pencernaan, sistem saraf, dan ginjal dapat mengalami kerusakan.
-
Keracunan
Berdasarkan jenisnnya, salah satu jenis merkuri yaitu merkuri elemental dapat menyebabkan keracunan. Sementara jenis lainnya tidak memiliki efek ini karena absorpsinya rendah. Hal yang berbeda akan terjadi apabila tubuh memiliki saluran yang tidak normal. Maka merkuri yang tersimpan lama didalamtubuh akan menyebabkan peradangan.
Keracunan yang disebabkan oleh merkuri berasal dari uap merkuri yang terhirup. Merkuri yang telah masuk ke dalam tubuh akan mengalir dalam pembuluh darah dan menyebabkan emboli paru-paru. Atau dikenal juga sebagai penyumbatan pembuluh darah paru akibat plak yang terlepas bebas.
-
Gagal Ginjal
Jenis merkuri inorganik sering diserap melalui saluran pencernaan, kulit, dan paru-paru. Paparan merkuri inorganik dalam jangka yang pendek namun dengan kadar yang tinggi dapat menyebabkan masalah pada ginjal. Bahkan akan membuat ginjal tidak lagi berfungsi dengan normal, atau disebut juga dengan gagal ginjal.
-
Mengganggu Sistem Kekebalan Tubuh
Sedangkan dalam jangka panjang, jenis merkuri inorganik akan mengganggu saraf dan sistem kekebalan tubuh. Dosis yang rendah akan tetapi terus dikonsumsi dalam jangka panjang mampu menyebabkan proteinuria, nefropati, sindorma nefrotik, dan mengganggu sistem kekebalan tubuh.
-
Mengganggu Fungsi Enzim
Merkuri bersifat larut dalam lemak, dengan begitu merkuri dapat mudah masuk melalui saluran darah otak dan plasenta. Di dalam otak, merkuri akan berakumulasi di bagian korteks cerebrum dan cerebellum. Hal ini akan menyebabkan terganggunya fungsi enzim serta transport sel.
-
Degenerasi Neuron pada Otak
Merkuri organik dalam bentuk rantai pendek alkil dan metil merkuri dapat menyebabkan degenerasi neuron di bagian otak. Akibatnya adalah rasa baal pada ujung tangan dan ujung kaki, nyeri sendi, tuli, hingga penyempitan jarak pandang.
Sementra metil merkuri yang mudah masuk melalui plasenta akan berakumulasi pada janin dan mengakibatkan kematian bayi didalam kandungan.
Sifat Kimia Logam Merkuri
Setiap jenis unsur kimia memiliki ciri-ciri yang khas, begitu pula dengan logam merkuri. Merkuri memiliki massa atom yaitu sebesar 200,59 gram per mol. Berat jenisnya sekitar 13,5 kali lebih besar jika dibandingkan dengan berat jenis air.
Titik leleh logam merkuri adalah sebesar -38,9 derajat celcius, dan titik didihnya sebesar 356,7 derajat celcius. Kedua ciri ini menyebabkan merkuri menjadi logam yang punya wujud cair baik pada suhu kamar maupun pada suhu normal.
Pada suhu kamar, tetesan dari sifat merkuri yaitu biasa disebut air raksa terlihat mengkilap dengan warna yang putih-perak. Selain itu tegangan permkaan merkuri cukup besar, sehingga cairan merkuri akan terlihat cembung atau bulat pada permukaan yang datar. Logam merkuri juga memiliki sifat konduktivitas listrik yang baik, walaupun konduktivitas pada panas rendah.
Dari penjelasan yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa logam merkuri walaupun memiliki banyak manfaat pada berbagai bidang. Namun efek samping utamanya untuk tubuh dapat membahayakan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Apalagi merkuri banyak digunakan pada produk kecantikan, karena kandungannya dapat mencerahkan kulit dalam waktu singkat. Merkuri memiliki kemampuan menghambat pembentukan melanin, yang hasil akhirnya adalah kulit terlihat lebih cerah.
Penggunaan dalam kecantikan memang memberikan efek yang memuaskan bagi orang-orang yang ingin kulitnya lebih putih. Namun, dampak dari intensitas penggunaan yang sering akan berbahaya bagi tubuh manusia. Oleh karena itulah diperlukan kewaspadaan.
Nah, itulah saja artikel yang bisa kami uraikan pada kalian tentang adanya berbagai bentuk bahaya penggunaan merkuri bagi lingkungan dan tubuh manusia dalam keseharian. Semoga memberikan edukasi bagi segenap pembaca yang sedang memperlukannya.