10 Contoh Polimer dalam Kehidupan Sehari-Hari

Diposting pada

Contoh polimer dalam kehidupan sehari-hari

Polimer menjadi salah satu material penerapan kimia yang paling banyak digunakan manusia dalam kehidupannya. Hingga saat ini sifat polimer yang sangat bervariasi membuatnya sangat banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang baik itu dalam bidang sains, alam, sintesis, teknologi, maupun industri.

Sudah sangat lama manusia memanfaatkan polimer dalam kehidupannya namun baru mengetahui dan mengembangkannya saat perang dunia II. Kebutuhan yang selalu meningkat dan berkembang menyebabkan banyaknya bermunculan material baru dengan sifat yang tentunya baru juga. Artikel ini akan membahas contoh-contoh polimer dalam kehidupan sehari-hari.

Polimer

Definisi polimer merupakan suatu material kimia yang tersusun oleh molekul yang saling berikatan dan memiliki pengulangan yang tinggi. Secara umum, polimer berarti monomer yang saling bergabung membentuk polimer. Monomer merupakan bagian terkecil atau penyusun sebuah polimer.

Polimer dapat diklasifikasikan dalam berbagai jenis polimer berdasarkan sifat polimer tersebut ataupun berdasarkan proses pembentukannya. Hingga saat ini, peneliti banyak mengembangkan sifat polimer dan memodifikasinya sehingga dapat diperoleh karakteristik material polimer yang diinginkan.

Contoh Polimer

Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari penggunaan polimer karena material ini juga sangat berpotensi untuk menggantikan penggunaan material konvensional seperti besi, kayu, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah beberapa contoh polimer dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Polietilena

Polietilena merupakan jenis polimer kimia yang mungkin paling banyak kita temui di kehidupan sehari-hari. Bahkan saat ini polimer jenis ini telah menjadi masalah global yakni pencemaran lingkungan. Polietilena merupakan plastik yang banyak kita gunakan setiap hari. Polimer ini menjadi bahan utama pembuatan kantong plastik, botol shampo, mainan anak anak, dan lain lain.

Polietilena memiliki struktur kimia yang sangat sederhana dimana molekul polietilena hanya tersusun oleh atom karbon dan hidrogen yang berikatan dan memanjang membentuk rantai karbon. Oleh karena itu polietilena ini menjadi polimer yang paling sederhana dibandingkan dengan jenis polimer lainnya.

Secara umum terdapat dua jenis polietilen yaitu low density polyethylene (LDPE) dan high density polyethylene (HDPE). Faktor yang membedakan kedua jenis polimer tersebut adalah struktur yang linier untuk LDPE dan struktur bercabang untuk HDPE sehingga menghasilkan polimer dengan densitas lebih tinggi dan sifat kekuatan yang lebih keras.

  1. Teflon

Tentu kita tidak asing dengan istilah teflon yang sering digunakan di dapur sebagai alat memasak. Tefon atau memiliki nama politetrafluoroetilena (PTFE) merupakan jenis lain dari polimer kimia yang digunakan dalam lapisan utama panci anti lengket.

Polimer teflon ini tersusun dari monomer yakni tetrafluoroetilena yang saling bergabung menjadi suatu rantai polimer panjang. Berbeda dengan polietilena, PTFE tersusun atas rantai karbon yang mengikat dua atom fluorin bukan dua atom hidrogen. Fluorin menjadi unsur yang penting dalam polimer ini karena mampu menghasilkan sifat teflon yang diinginkan. Sifat anti lengket yang dimliki oleh teflon menjadi keistimewaan polimer ini.

  1. Poliester

Poliester merupakan contoh polimer yang berasal dari serat fiber. Polimer ini banyak digunakan dalam pembuatan kain untuk memproduksi pakaian. Kain berbahan poliester ini dinilai memiliki harga yang lebih ekonomis.

Poliester memiliki struktur kimia yakni rantai hidrokarbon sebagai bagian utama yang memiliki gugus ester sebagai penghubung antar monomernya. Adanya gugus ester tersebut yang membuat senyawa ini disebut dengan poli-ester. Monomer yang menyusun polimer ini yaitu terephthalic acid bisethylene glycol ester.

Selain sebagai bahan kain, poliester juga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan plastik seperti botol anti pecah, kemudian pada balon, dan juga dapat dimanfaatkan sebagai film poliester.

  1. Polivinilklorida (PVC)

Polivinilklorida atau yang kita ketahui sebagai PVC merupakan sebuah material pipa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Kita dapat dengan mudah menemukan material PVC ini di rumah kita dalam aliran air. PVC digunakan sebagai bahan pipa karena sifatnya yang tahan air, kuat, dan juga tahan api karena adanya kandungan klorin dalam polimer tersebut.

Ketika kita membakar PVC, maka atom klorin akan dilepaskan dan mencegah terjadinya pembakaran. Secara struktur kimia, PVC memiliki struktur yang hampir sama dengan polietilena dengan satu atom hidrogen yang digantikan oleh satu atom klorin.

  1. Polimetil Metakrilat (PMMA)

PMMA merupakan polimer plastik bening yang banyak digunakan sebagai bahan anti pecah sebagai pengganti gelas. Sifatnya yang memiliki warna bening merupakan kelebihan dari polimer PMMA ini. Selain sebagai gelas, PMMA juga banyak digunakan sebagai pengganti kaca transparan untuk jendela ataupun akuarium. PMMA juga digunakan pada zat warna untuk melukis.

Struktur PMMA tersusun dari monomer yakni metil metakrilat dimana jika dibandingkan dengan polimer seperti polietilena, PMMA memiliki struktur yang lebih kompleks. PMMA menjadi bagian dari resin yang umum digunakan. Propilena dan benzena bereaksi untuk membentuk senyawa isopropil benzena yang kemudian akan dioksidasi menjadi cumene hydroperoxide yang merupakan senyawa intermediet.

Selanjutnya senyawa tersebut akan dilakukan treatment dengan asam untuk membentuk aseton dan dapat dikonversi menjadi metil metakrilat yang merupakan monomer PMMA.

  1. Polistirena

Jika kita sering menggunakan gabus sebagai pembungkus makanan, maka itu adalah jenis polimer yakni polistirena. Polimer jenis ini tersusun dari monomer stirena yang mampu menghasilkan material yang murah sebagai pengganti plastik.

Secara struktur kimia, polistirena memiliki struktur yang hampir sama dengan polietilena dimana satu atom hidrogen digantikan oleh satu gugus benzena. Adanya gugus benzena dalam polistirena menyebabkan ukuran molekul yang cukup besar. Molekul polistirena tersusun dari monomer stirena yang mengalami polimerisasi.

  1. Polikarbonat

Polikarbonat merupakan plastik bening yang banyak digunakan sebagai jendela anti pecah, lensa kacamata, dan sebagainya. Berbeda dengan PMMA, polikarbonat memiliki tingkat bening yang lebih tinggi sehingga dapat digunakan sebagai pengganti lensa pada kacamata.

Polimer polikarbonat tersusun dari monomer grup karbonat yang saling berikatan secara ikat silang (crosslink) antar polimer sehingga menghasilkan material polimer yang sangat kuat. Maka dari itu material ini digunakan sebagai bahan anti pecah pengganti kaca.

Polikarbonat dibedakan menjadi dua jenis yakni polikarbonat yang bersifat termoplastik atau tidak tahan panas dan juga polikarbonat termoset atau tahan panas. Dalam aplikasinya sebagai kaca mata, digunakan polikarbonat yang bersifat termoset sehingga akan tahan terhadap api.

  1. Nilon

Nilon adalah jenis polimer yang banyak digunakan sebagai fiber. Nilon banyak digunakan dalam kain atau pakaian saat ini. Sifat nilon sangat mirip seperti polimer fiber alami sehingga hal ini mendukung penggunaan nilon sebagai bahan kain yang tentunya memiliki harga lebih murah.

Dalam struktur nilon, terdapat gugus amida yang menjadi penghubung monomer dalam plimer. Maka dari itu, polimer ini juga disebut sebagai poliamida. Gugus amida dalam polimer ini bersifat polar dan dapat membentuk ikatan hidrogen dengan lainnya. Hal ini menyebabkan nilon menjadi fiber yang sangat baik dengan sifat kristalinitasnya yang tinggi.

  1. Silikon

Silikon juga menjadi salah satu polimer yang sangat banyak digunakan dalam kehidupan kita. Silikon diaplikasikan sebagai elastomer dan sebagai pelumas. Silikon juga digunakan sebagai penahan panas karena sifatnya yang tahan panas.

Berbeda dengan polimer lain yang telah dibahas sebelumnya, silikon merupakan jenis polimer anorganik karena struktur penyusun utamanya bukanlah dari rantai karbon melainkan tersusun oleh atom silikon yang berikatan dengan oksigen dan membentuk rantai polimer panjang.

Atom silikon tersebut juga mengikat gugus alkil ataupun gugus lain yang dapat menjadi penentu sifat akhir dari polimer. Sebagai contoh, jika silikon mengikat metil maka polimer akan disebut sebagai polidimetilsiloksan yang merupakan salah satu jenis polimer silikon.

  1. Polibutadiena

Polibutadiena merupakan jenis karet sintetik yang banyak digunakan dalam kehidupan kita. Onderdil mobil seperti sabuk pengaman dan selang dibuat dari karet sintetik butadiena. Hal itu karena material ini memiliki ketahanan dalam suhu rendah dibandingkan elastomer yang lain dan sifat ini sangat bermanfaat jika digunakan dalam area yang memiliki cuaca ekstrim.

Polibutadiena tersusun oleh monomer 1,3 butadiena yang memiliki empat atom karbon dan enam atom hidrogen. Dalam monomer ini juga terdapat dua buah ikatan rangkap yang nantinya akan terbuka ketika mengalami proses polimerisasi.

Adanya ikatan rangkap tentunya mempermudah proses polimerisasi. Ketika membentuk polimer, ikatan rangkap akan berpindah ke tengah menjadi hanya satu ikatan rangkap.

Demikian artikel tentang contoh polimer yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya masih banyak jenis yang lainnya. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan pembaca dan memberi manfaat terutama yang sedang mencari materinya.

Gambar Gravatar
Aji Pangestu Adalah Mahasiswa Jurusan Kimia Yang saat ini Sedang Belajar serta Menyelesaikan Studi Pendidikan di salah Satu Kampus Negari Jawa Tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *