Jenis Kondensor dan Penjelasannya

Diposting pada

Macam Kondensor

Secara singkat kondensor bisa dikatakan sebagai alat pendingin dengan dibuat dari berbagai desain serta tersedia dalam berbagai jenis ukuran mulai dari yang agak kecil (genggam) hingga sangat besar yang bisanya dimanfaatkan unit skala industri yang digunakan dalam proses pabrik.

Tetapi yang pasti, untuk jenis kondensor sebagai alat laboratorium kimia setidaknya ada beberapa bentuk. Seperti halnya dengan kondensor liebig, allihn, graham, spiral, dan lain sebagainya.

Kondensor

Kondensor adalah alat yang difungsikan untuk mereduksi gas atau uap menjadi cairan, dimana pemanfaatan kondensor digunakan di pembangkit energi listrik untuk memadatkan uap buangan dari turbin dan di pabrik pendingin untuk mengembunkan uap refrigeran. Hal ini seperti amonia dan hidrokarbon berfluorinasi.

Oleh karena alasan itulah industri khususnya minyak bumi dan penerapan kimia menggunakan kondensor untuk kondensasi hidrokarbon dan uap kimia lainnya.

Jenis Kondensor

Setidaknya terdapat berbagai jenis kondensor jikalau berdasarkan media kondensasi yang dipergunakan. Antara lain;

  1. Kondensor dengan Pendingin Udara (Air Cooled Condenser)

Kondensor jenis ini menggunakan udara sebagai fluida eksternal yang dimanfaatkan untuk membuang arti energi panas dari sistem. Kondensor berpendingin udara biasanya memiliki kumparan tembaga di mana refrigeran mengalir masuk.

Fitur hebat dari kondensor berpendingin udara ini sangat mudah dibersihkan. Karena kotoran dapat menyebabkan masalah serius dengan kinerja kondensor, sangat disarankan agar dijauhkan dari kotoran.

Sedangkan untuk macam kondensor yang satu ini dikategorikan menjadi dua subset, yaitu:

  1. Konveksi Alami (Natural Convection)

Pada kondensor jenis ini, udara bersentuhan dengan kumparan hangat, menyerap panas refrigeran di dalam kumparan, akibatnya suhu udara meningkat.

Saat udara hangat lebih ringan, kemudian naik dan digantikan oleh udara dingin, dan lagi-lagi udara dingin menyentuh kumparan hangat untuk menolak panas. Siklus alami ini berlanjut hingga refrigeran kehilangan panasnya.

Karena laju aliran udara kecil dan perpindahan panas radiasi juga tidak terlalu tinggi, koefisien perpindahan panas gabungan dalam kondensor ini kecil. Akibatnya, permukaan kondensasi yang relatif besar dibutuhkan untuk menolak sejumlah panas. Karenanya jenis kondensor ini digunakan untuk sistem pendingin berkapasitas kecil seperti lemari es dan freezer rumah tangga.

  1. Konveksi paksa (Forced Convection)

Salah satu jenis kondensor berpendingin udara lainnya adalah kondensor tipe konveksi paksa yang biasanya digunakan pada AC jendela, pendingin air, dan AC dalam kemasan.

  1. Kondensor dengan Pendingin Air (Water Cooled Condenser)

Kondensor jenis ini menggunakan air sebagai fluida untuk mengeluarkan panas dari refrigeran. Jelas bahwa kondensor berpendingin air digunakan jika kita memiliki persediaan air yang cukup. Adapun disisi lain, kondensor berpendingin air bisa dibedakan menjadi tiga jenis yang berbeda, yaitu:

  1. Kondensor Tabung Ganda (Double Tube Condensers)

Kondensor tabung ganda merupakan jenis kondensor dengan pendingin air yang tersusun atas  2 pipa coaksial, dimana refrigeran mengalir melalui saluran yang terbentuk antara pipa dalam dan luar yang berada pada posisi melintang dari atas ke bawah.

Sedangkan air pendingin mengalir di dalam pipa dengan arah berlawanan, yaitu refrigeran mengalir dari atas ke bawah. 

  1. Kondensor Tabung dan Pipa (Shell and Tube Condensers)

Kondensor tabung dan pipa merupakan jenis kondensor dengan pendingin air yang memiliki banyak pipa pendingin, dimana aliran air pendingin terjadi di dalam pipa-pipa tersebut.

Bagian ujung dan pangkal pipa pendingin terikat pada pelat pipa, sedangkan bagian antara pelat pipa dan tutup tabung dipasang sekat-sekat yang berguna untuk membagi aliran air yang melewati pipa-pipa dan mengatur supaya kecepatannya cukup tinggi, yaitu 1,5 sampai dengan 2 m/detik.

  1. Kondensor Tabung dan Koil (Shell and Coil Condensers)

Kondensor tabung dan koil memiliki tabung pipa pendingin di dalam tabung yang pemasangannya dalam posisi vertikal. Bahan yang biasanya digunakan untuk membuat koil pipa pendingin tersebut adalah tembaga, dengan bentuk tanpa sirip maupun dengan sirip. Pipa tersebut mudah untuk dibuat dan harganya pun murah.

Pada jenis kondensor yang satu ini, air mengalir di dalam koil pipa pendingin. Dalam hal ini, endapan dan kerak yang terbentuk di dalam pipa harus dibersihkan dengan menggunakan zat kimia (detergen).

  1. Kondensor Penguapan (Evaporative Condensers)

Kondensor evaporasi menggunakan gabungan antara udara dan air sebagai media kondensasi. Prinsip kerja yang digunakan dalam kondensor ini adalah penolakan panas oleh penguapan air menjadi aliran udara menjadi kumparan kondensasi.

Pada jenis kondensor yang satu ini, tempat berkumpulnya air pada kondensor (condenser’s sump) memompa air untuk disemprotkan ke gulungan dan secara bersamaan, kipas menghembuskan udara ke dalam kondensor.

Air yang disemprotkan di atas kumparan menguap dan panas yang dibutuhkan untuk menguapkan air diambil dari panas refrigeran.

Sejumlah air akan disirkulasikan dengan cara diteteskan (dropping) ke dalam tempat berkumpulnya air, tapi untuk membuat sejumlah evaporasi atau penguapan, perlu ditambahkan air pada suplai air dari tempat berkumpulnya air.

Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa kondensor diperlukan dalam upaya menghilangkan panas dari sistem produk. Sehingga berdasarkan penggunannnya tersebutlah mencakup tiga macam bentuk yang berbeda.

Meskipun tak satu pun dari ketiga jenis kondensor ini yang tidak memiliki keunggulan dibandingkan yang lain. Bergantung pada situasinya, masing-masing harus digunakan dengan tepat.

Nah, itulah saja penjelasan yang bisa diberikan pada semua pembaca yang sedang membutuhkan jenis-jenis kondensor, fungsi, dan contoh penggunannya. Semoga bisa memberikan pemahaman bagi kalian yang sedang membutuhkannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *