Fungsi Spatula dalam Laboratorium Berdasarkan Jenisnya

Diposting pada

Fungsi Spatula Laboratorium

Berbagai alat laboratorium kimia penggunaan spatula dan mikrospatula menjadi salah satu bentuk peralatan dalam arti baja yang dianggap tahan karat sehingga berfungsi untuk mengikis, memindahkan, atau mengaplikasikan bubuk dan pasta seperti jenis bahan kimia atau melakukan perlakuan tertentu.

Disisi lain, banyak merek spatula yang juga memiliki ketahanan tinggi terhadap asam, basa, panas, dan pelarut, sehingga realitas ini dianggap ideal jikalau dipergunakan pada bermacam-macam senyawa.

Spatula Laboratorium

Spatula laboratorium adalah alat dengan ujung rata yang digunakan untuk mencampur, menyebarkan, dan mengangkat bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari.

Spatula laboratorium memiliki karakteristik yang dibuat dari baja tahan karat untuk memberikan pencampuran yang bersih dan mencegah korosi. Bahan lain termasuk karet dan polimer tertentu seperti nilon. Sehingga spatula dapat memiliki bilah yang lunak atau kaku. Pisau yang kaku memberikan ketahanan pencampuran yang lebih tinggi sementara pengikis yang lunak memiliki tepi yang lebih fleksibel.

Fungsi Spatula Laboratorium Berdasarkan Jenisnya

Spatula yang biasanya digunakan di laboratorium biasanya terbuat dari logam, PTFE, polipropilen, dan plastik lainnya yang masing-masing memiliki fungsi berbeda satu sama lain. Penjelasannya, sebagai berikut;

  1. Spatula baja tahan karat (Stainless steel spatulas)

Jenis spatula yang umum adalah spatula baja tahan karat ini pada hakekatnya banyak digunakan karena kokoh dan terjangkau.

Fungsi dari spatula laboratorium dari baja tahan karat

Diantaranya yaitu;

  1. Menahan air mendidih
  2. Menahan aasam dan basa
  3. Menahan Sebagian besar pelarut
  4. Membantu menghilangkan kertas saring dari penyaringan vakum.

Beberapa fungsi tersebut didasarkan pada sifat spatula jenis ini yang tahan terhadap kerusakan akibat kontak dengan air mendidih, asam, basa, dan sebagian besar pelarut. Beberapa di antara spatula baja tahan karat dilengkapi dengan pegangan plastik polivinil klorida atau kayu keras berpaku untuk penanganan yang lebih baik.

  1. Spatula polistiren

Spatula polistiren ini pada hakekatnya dibuat untuk peneliti karena bersifat sekali pakai yang tidak dapat dipergunakan kembali.

Fungsi dari spatula laboratorium polistiren

Diantaranya yaitu;

  1. Mencegah potensi kontaminasi yang seringkali terjadi apabila memakai spatula yang dapat digunakan kembali.
  2. Ideal untuk menangani produk liofilisasi.
  1. Spatula poliamida

Spatula poliamida ini diperkuat serat kaca dan tersedia dalam spatula ganda atau kombinasi spatula / sendok. Poliamida adalah polimer plastik, dibuat dari monomer yang dirangkai dalam pola berulang. Selama proses ini, beberapa rantai pendek, atau oligomer, diproduksi secara tidak sengaja.

Adapun untuk poliamida berfungsi sebagai bahan dalam membuat spatula karena sangat kuat terhadap ketahanan kimiawi yang baik terhadap pelarut, tetapi mudah diserang oleh asam dan oksidator.

  1. Spatula PTFE (Polytetrafluoroethylene)

Spatula PTFE (Polytetrafluoroethylene) merupakan spatula yang memiliki ketahanan tinggi terhadap sebagian besar bahan kimia. Polytetrafluoroethylene itu sendiri adalah fluoropolimer serbaguna berkinerja tinggi yang umum digunakan.

Salah satu aplikasi umum dari polimer ini adalah lapisan anti lengket di peralatan masak dapur (wajan, baki pemanggang, dan lain-lain).

Selain digunakan di dapur, PTFE digunakan sebagai solusi hemat biaya untuk industri mulai dari minyak dan gas, pengolahan kimia, industri hingga sektor listrik/elektronik dan konstruksi, dan beragam keperluan industri lainnya.

Sifat dasar PTFE yang menjadikannya bahan yang menarik dengan nilai komersial tinggi adalah:

  1. Ketahanan yang baik terhadap panas dan suhu rendah
  2. Memiliki daya isolasi listrik yang baik pada lingkungan yang panas dan basah
  3. Ketahanan yang baik terhadap cahaya, UV dan pelapukan
  4. Koefisien gesekan rendah
  5. Konstanta dielektrik / faktor disipasi rendah
  6. Sifat anti-adhesi yang kuat
  7. Fleksibilitas
  8. Ketahanan lelah yang baik di bawah tekanan rendah
  9. Ketersediaan makanan, tingkat medis dan kemurnian tinggi
  10. Penyerapan air rendah

Fungsi Spatula dalam Laboratorium Kimia

Selain fungsi yang telah disebutkan di atas, spatula juga memiliki beragam fungsi lainnya, khususnya dalam penggunaan alat laboratorium kimia. Yaitu;

  1. Spatula digunakan untuk mengangkut dan mendistribusikan senyawa kimia kering selama analisis kimia.
  2. Spatula digunakan saat menimbang bahan kimia dengan timbangan karena memungkinkan pengguna untuk mengumpulkan jumlah yang sangat kecil
  3. Ada juga mikrospatula yang digunakan dalam pengaturan laboratorium. Spatula ini sangat mirip dengan spatula normal tetapi lebih kecil seperti namanya. Bilah utama tipikal berukuran 30 x 60 milimeter. Ujung lainnya memiliki bilah dengan dimensi yang sama, tetapi memiliki sedikit tikungan ke atas. Rata-rata panjang alat spatula adalah 7 inci. Dimana Mikrospatula dapat digunakan untuk mengaduk dan mencampur senyawa dalam wadah kecil. Mikrospatula, yang merupakan perangkat genggam, bisa pula digunakan untuk membalik, memotong, dan menyebarkan zat selama analisis kimia.
Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa fungsi spatula yang umum digunakan di laboratorium adalah spatula baja tahan karat, yang dapat digunakan untuk membantu menghilangkan kertas saring dari penyaringan vakum.

Selain itu, ada pula jenis spatula dalam laboratorium lainnya yaitu spatula polistiren, spatula poliamida, dan spatula PTFE.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *