Pengertian Limbah Domestik, Ciri, dan 10 Contohnya

Diposting pada

Limbah Domestik Adalah

Diakui ataupun tidak pada dasarnya seiring dengan bertambahnya populasi manusia yang menempati planet bumi akan meningkatkkan jumlah limbah domestik yang dihasilkan. Hal ini pada umum disebabkan karena manusia sendiri lebih menyukai hal-hal yang bersifat otomatis dan terindustrialisasi, sehingga alasan demikinalah mengakibatkan semakin banyak limbah domestik hasilkan.

Kongritnya saja seperti pada saat revolusi industri memperkenalkan produk manufaktur baru dan proses manufaktur indutrialisasi ini baru yang menyebabkan penambahan limbah padat rumah tangga dan khususnya limbah industri.

Limbah Domestik

Perkembangan teknologi dalam kimia industri sejatinya mampu meningkatkan konsumsi rumah tangga yang akhirnya meningkatkan pula limbah domestik maupun non-domestik yang dihasilkan, baik yang dibuang ke badan air atau di tempat pembuangan sampah. Namun, praktik ini menciptakan efek yang tidak diinginkan seperti bahaya kesehatan dan bau busuk.

Pengertian Limbah Domestik

Limbah domestik adalah sisa produk yang dihasilkan sebagai akibat dari penggunaan sehari-hari dari suatu keperluan ruang lingkup rumah tangga, sehingga komponennya bisa sangat membahayakan akan tetapi juga tidak. Semua itu tentusaja tergantung daripada pengelolannya.

Pengertian Limbah Domestik Menurut Para Ahli

Adapun definisi limbah domestik menurut pendapat para ahli, antara lain sebagai berikut;

  1. Resource Center By Busch System, Limbah domestik adalah limbah rumah tangga yang tersusun atas material sekali pakai (disposable) sehingga limbah ini dapat terdiri dari Limbah Non B3 dan Limbah B3.
  2. Tilastokeskus, Limbah domestik adalah limbah yang berasal dari konsumsi rumah tangga. Limbah yang dihasilkan di luar hunian atau sekitarnya tetapi dihasilkan oleh rumah tangga, seperti limbah oli motor yang tertinggal di garasi sehubungan dengan penggantian oli mobil, tidak dianggap sebagai limbah rumah tangga (limbah non-domestik).

Ciri Limbah Domestik

Karakteristik yang ada dalam lombah domestik. Antara lain;

  1. Diambil dari tempat asal penghasil limbah
  2. Biasanya limbah ini tanpa pertimbangan dalam pembayaran, hadiahdam keuntungan lainnya)
  3. Limbah ini dihasilkan dalam ruang lingkup pemerintah daerah sebagai bagian dari sistem pengumpulan dan pembuangan limbah

Contoh Limbah Domestik

Adapun untuk contoh limbah domestik, baik yang termasuk dalam kategori limbah tidak berbahaya maupun limbah berbahaya yang dihasilkan dari berbagai produk, antara lain:

  1. Sisa makanan

Limbah domestik yang berupa sisa-sisa makanan termasuk dalam kategori limbah yang tidak berbahaya, karena dihasilkan dari bahan-bahan organic yang mudah terurai. Sisa-sisa makanan tersebut bisa berupa sisa sayuran, buah-buahan, ikan, daging, dan lain-lain. Limbah sisa makanan ini dapat diolah menjadi pupuk kompos.

  1. Bensin

Bensin merupakan limbah domestik yang termasuk dalam kategori limbah berbahaya yang berasal dari produk otomotif. Bensin dibuat ketika minyak mentah dipecah menjadi berbagai produk minyak bumi melalui proses distilasi fraksional. Produk jadi kemudian didistribusikan ke pompa bensin melalui pipa.

Bensin sangat penting untuk menjalankan sebagian besar mobil bermesin pembakaran internal. Karenanya, bensin merupakan salah satu produk minyak bumi yang paling banyak digunakan. Akan tetapi, seperti halnya bahan bakar lainnya, ini juga bisa menghasilkan limbah, yang dalam hal ini adalah limbah yang berupa gas hasil pembakaran.

  1. Pelarut pembersih (Solvent)

Pelarut bahan pembersih merupakan limbah domestik yang termasuk dalam kategori limbah berbahaya yang berasal dari produk pembersih. Limbah ini adalah adalah zat yang biasanya berupa cairan sehingga dapat digunakan untuk melarutkan bahan lain tanpa mengubahnya secara berbagai jenis unsur kimiawinya.

Pelarut diklasifikasikan sebagai anorganik (air adalah contoh paling umum) atau organik. Pelarut organik mengandung karbon dan mencakup hampir semua larutan pembersih ikatan logam industri yang umum.

Beberapa contoh pelarut pembersih yang kuat adalah aseton, metil etil keton, toluena, nPB, dan trikloretilen (TCE). Pelarut ringan yang umum termasuk isopropil alkohol, gliserin, dan propilen glikol. Semua pelarut dan pembersih, secara umum, harus ditangani saat menggunakan alat pelindung diri di area yang berventilasi baik untuk meminimalkan paparan.

  1. Asam muriatik

Asam muriatik juga termasuk dalam kategori limbah berbahaya yang berasal dari produk pembersih. Ini dibuat dari hidrogen klorida. Penting untuk membaca dan mengikuti saran keselamatan yang diberikan pada wadah asam karena bahan kimia tersebut sangat korosif dan juga reaktif.

Sarung tangan pelindung (misalnya lateks), kacamata, sepatu, dan pakaian tahan bahan kimia harus dipakai, karena kontak langsung dapat menyebabkan luka bakar kimiawi dan merusak permukaan. Paparan dapat merusak mata, kulit, dan organ pernapasan secara permanen.

  1. Epoksi

Epoksi merupakan limbah domestik yang termasuk dalam kategori limbah berbahaya yang berasal dari produk pengecatan. Epoksi adalah senyawa organik yang terdiri dari rantai karbon yang dihubungkan dengan unsur lain seperti ikatan hidrogen, oksigen, atau nitrogen.

Berbagai jenis bahan kimia dalam sistem resin epoksi dapat memengaruhi kesehatan ketika bersentuhan dengan kulit, atau jika menguap atau membentuk kabut atau debu di udara yang kita hirup. Efek utama dari paparan berlebih adalah iritasi pada mata, hidung, tenggorokan, dan kulit, alergi kulit, dan asma.

  1. Minyak tusam (Turpentin)

Minyak tusam juga termasuk dalam kategori limbah berbahaya yang berasal dari produk pengecatan. Limbah ini adalah adalah eksudat atau ekstrak resin yang diperoleh dari pohon jenis konifera, terutama dari genus Pinus. Saat digunakan pada kulit, turpentin dapat menyebabkan iritasi kulit. Saat terhirup, minyak terpentin dapat menyebabkan kejang pada saluran udara, terutama pada penderita asma dan batuk rejan.

Apabila tertelan, dapat menyebabkan efek samping yang serius termasuk sakit kepala, sulit tidur, batuk, pendarahan di paru-paru, muntah, kerusakan ginjal, kerusakan otak, koma, dan kematian.

  1. Pestisida

Pestisida merupakan limbah domestik yang termasuk dalam kategori limbah berbahaya yang berasal dari produk-produk untuk berkebun. Pestisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membunuh hama. Pestisida biasanya digunakan untuk menghilangkan atau mengendalikan berbagai hama pertanian yang dapat merusak tanaman dan ternak serta menurunkan produktivitas pertanian.

Akan tetapi, pestisida telah dikaitkan dengan bahaya kesehatan manusia, mulai dari dampak jangka pendek seperti sakit kepala dan mual hingga dampak kronis seperti kanker, kerusakan reproduksi.

Penggunaannya juga menurunkan keanekaragaman hayati umum di tanah. Jika tidak ada bahan kimia di dalam tanah, maka kualitas tanah lebih tinggi, dan ini memungkinkan retensi air yang lebih tinggi, yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.

  1. Fungisida

Fungisida merupakan limbah domestik yang termasuk dalam kategori limbah berbahaya yang berasal dari produk-produk untuk berkebun. Fungsida ini adalah pestisida yang mencegah, membunuh, memitigasi, atau menghambat pertumbuhan jamur pada tanaman, tetapi tidak efektif melawan bakteri, nematoda, atau penyakit akibat virus.

Untuk penggunaan fungisida yang efisien dan aman, kita harus mendiagnosis dengan benar sebelum menggunakan fungisida, pastikan bahwa kita mengetahui penyebab penyakit (apakah itu penyakit? Jika demikian apa penyebabnya? Jamur? Yang mana?) Dan kapan (musim semi, gugur, dan lain-lain) dan seberapa sering menggunakan fungisida.

  1. Baterai

Baterai merupakan limbah domestik yang termasuk dalam kategori limbah berbahaya yang berasal dari produk-produk serba aneka. Baterai sangat penting untuk gaya hidup “unplugged” saat ini, tetapi baterai juga mengandung logam beracun, seperti timbal, kadmium, dan litium yang dilepaskan ke lingkungan saat dibuang atau didaur ulang dengan cara yang salah.

Semua jenis baterai, terutama litium, atau Li-ion, juga memiliki sedikit daya, yang disebut muatan “residu”, setelah tidak lagi cukup kuat untuk menjalankan kamera, mainan, atau produk lain.

  1. Bahan kimia kolam renang

Bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari yang paling umum digunakan dalam pengolahan air kolam renang adalah klorin. Ini tidak hanya menghilangkan bakteri dan alga dengan tindakan disinfektan (membunuh), itu juga mengoksidasi (menghancurkan secara kimiawi) bahan lain seperti kotoran dan kloramin.

Klorin itu sendiri terkadang berbentuk gas beracun. Gas klorin yang diberi tekanan dan didinginkan dapat berubah menjadi cairan sehingga bisa disimpan.

Saat klorin yang berupa cairan dilepaskan, itu akan cepat berubah menjadi gas yang tetap berada di dekat tanah dan dengan cepat pula menyebar. Risiko orang untuk terpapar klorin bergantung pada seberapa dekat mereka dengan tempat pelepasan klorin.

Nah, demikinalah tadi artikel yang bisa kami kemukakan pada segenap pembaca berkenaan dengan pengertian limbah domestik menurut para ahli, ciri, dan contohnya. Semoga memberikan edukasi serta referensi bagi kalian yang membutuhkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *