Pengertian Limbah Industri, Jenis, Dampak, dan Contohnya

Diposting pada

Limbah Industri Adalah

Pada dasarnya sebagian bentuk negara di dunia telah memberlakukan undang-undang untuk menangani masalah limbah industri, akan tetapi perbedaan aturan dan kepatuhan masyarakat terhadap perintah tersebut berbeda-beda.

Menjadi alasan lembaga resmi negara memberikan aturan yang berlaku untuk industri karena dapat memberikan dampak negatif bagi kebrlangsungkan ekosistem. Terutama jikalau hanya berkeinginan untuk mendapatkan keuntungan semata tanpa mempertimbangkan keberlanjutan dalam pembangunan.

Limbah Industri

Limbah industri menjadi konsep penyederhaan yang dihasilkan dari sisa-sisa produksi untuk pelaku usaha yang dianggap sudah tidak memiliki nilai guna. Baik usaha tekstil, usaha makanan, manufaktur, sampai pada rumah tangga kesemuanya memberikan dampak berarti dalam kehidupan.

Pengertian Limbah Industri

Limbah industri adalah produk sampingan yang tidak diinginkan atau bahan yang rusak, cacat, atau berlebihan dari suatu proses pembuatan bahan-bahan perindustrian. Akan tetapi yang paling sering limbah ini dianggap tidak memiliki nilai.

Atas kondisi inilah mungkin tidak berbahaya atau beracun jika dilepaskan ke lingkungan. Tetapi pada faktanya dapat menimbulkan dampak yang luar biasa jikalau dalam jumlah besar.

Pengertian Limbah Industri Menurut Para Ahli

Definisi limbah industri menurut para ahli, antara lain:

  1. Environment Protection Authority Victoria, Limbah industri adalah limbah yang meliputi kegiatan komersial, industri dan perdagangan, atau dari laboratorium yang dianggap tidak lagi memiliki nilai.

Jenis Limbah Industri

Macam-macam limbah industri bisa dibedakan menjadi berbagai bentuk. Yaitu;

  1. Biodegradable (Dapat Terurai)

Limbah industri yang dapat diuraikan menjadi materi tidak beracun oleh mikroorganisme tertentu adalah limbah yang dapat terurai secara hayati. Jenis limbah ini dihasilkan dari industri pengolahan makanan, susu, pabrik tekstil, rumah jagal, dan lain-lain.

Beberapa contohnya saja seperti benda yang terbuat dari kertas, kulit, wol, tulang hewan, gandum, dan lain-lain. Limbah tersebut tidak beracun, dan tidak memerlukan perlakuan khusus. Proses pengolahannya meliputi pembakaran, pengomposan, gasifikasi, bio-methanasi, dan lain-lain.

  1. Non-biodegradable (Tidak dapat Terurai)

Limbah industri yang tidak dapat diuraikan menjadi zat tidak beracun adalah limbah yang tidak dapat terurai secara hayati. Contohnya adalah plastik, abu terbang, serat sintetis, gipsum, kertas perak, benda kaca, limbah radioaktif, dan lain-lain.

Limbah ini dihasilkan oleh pabrik besi dan baja, industri pupuk, kimia, obat-obatan, dan industri pewarna. Diperkirakan sekitar 10 hingga 15 persen dari total limbah industri tidak dapat terurai secara hayati dan berbahaya, dan laju peningkatan dalam kategori limbah ini hanya meningkat setiap tahun. Karenanya, itu mencemari lingkungan dan menyebabkan ancaman bagi organisme hidup.

Limbah tersebut terakumulasi di lingkungan dan memasuki tubuh hewan dan tumbuhan yang menyebabkan penyakit. Namun, dengan kemajuan teknologi, beberapa metode pembuangan dan penggunaan kembali telah dikembangkan. Limbah dari satu industri diolah dan dimanfaatkan di industri lain.

Misalnya, industri semen menggunakan slag dan fly ash yang dihasilkan sebagai limbah industri dari berbagai jenis baja. Penimbunan sampah dan pembakaran adalah metode lain yang sedang digunakan, untuk limbah berbahaya.

Dampak Limbah Industri

Adapun untuk dampak lingkungan yang akan ditimbulkan dari limbah industri. Misalnya saja;

  1. Pabrik untuk pembangkit listrik

Pabrik dan pembangkit listrik biasanya terletak di dekat badan air karena kebutuhan akan air dalam jumlah besar sebagai masukan untuk proses pembuatan, atau untuk pendinginan peralatan. Banyak daerah yang memiliki kegiatan industri belum memiliki sumber daya atau teknologi untuk membuang limbah dengan efek yang lebih kecil terhadap lingkungan.

Baik air limbah yang tidak diolah maupun yang telah diolah sebagian biasanya diumpankan kembali ke badan air yang dekat. Ikatan logam, bahan kimia, dan limbah yang dilepaskan ke badan air secara langsung memengaruhi ekosistem laut dan kesehatan mereka yang bergantung pada air sebagai sumber makanan atau air minum.

Racun dari air limbah dapat mematikan kehidupan laut atau menyebabkan berbagai tingkat penyakit bagi mereka yang mengonsumsi hewan laut ini, tergantung kontaminannya. Logam dan jenis bahan kimia yang dilepaskan ke badan air memengaruhi ekosistem laut. Air limbah yang mengandung nitrat dan fosfat seringkali menyebabkan eutrofikasi yang dapat mematikan kehidupan yang ada di dalam air.

  1. Tekstil

Dampak limbah tekstil biasanya langsung dibuang dan dialirkan kesungai. Hal ini tentusaja memberikan dampak terhadap lingkungan, misalnya saja ekosistem ikan yang ada di sungai akan sangat berbahaya ketika dikonsumsi. Bahkan tak jarang warna sungaipun menjadi merah akibat dari industri tekstil ini.

Contoh Limbah Industri

Adapun untuk contoh yang ada dalam limbah industri. Misalnya saja;

  1. Bekas pembangunan gedung dan jalan, renovasi, pembongkaran dan perbaikan
  2. Sisa zat perana pada tekstil
  3. Sisa dari home industri seperti pembatan tahu dan tempe
  4. Sisa pembuatan bahan pewangi pada perusahaan

Nah, demikinalah artikel yang bisa kami kemukakan pada segenap pembaca berkenaan dengan pengertian limbah industri menurut para ahli, macam, dampak, dan contohnya yang mudah ditemukan. Semoga memberikan wawasan bagi kalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *