Pengertian Senyawa Organik dan Anorganik Serta 8 Contohnya

Diposting pada

Penerapan kimia secara umum terbagi menjadi dua cabang ilmu yakni kimia organik dan kimia anorganik. Kedua cabang ilmu kimia ini mempelajari hal yang berbeda dengan pendekatan ilmu kimia. Meskipun ada banyak cabang ilmu kimia lain seperti kimia fisika dan kimia analitik, namun kimia organik dan kimia anorganik yang menjadi dasar dalam ilmu kimia.

Senyawa Organik dan Anorganik

Segala hal yang ada di alam semesta ini tersusun oleh unsur ataupun senyawa organik dan juga senyawa anorganik. Oleh karena itu kedua cabang ilmu kimia ini dinilai sangat penting untuk dipelajari.

Perbedaan kimia organik dan anorganik terletak pada objek yang dipelajari. Kimia organik mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan makhluk hidup sedangkan kimia anorganik yang sebaliknya yakni mempelajari segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan makhluk hidup. Selain itu, secara struktur senyawa organik dan senyawa anorganik juga memiliki perbedaan yang mendasar.

Pengertian Senyawa Organik

Senyawa organik adalah senyawa yang diperoleh atau dihasilkan oleh makhluk hidup. Selain itu senyawa organik juga merupakan senyawa yang tersusun oleh atom karbon dan hidrogen (C-H). Kimia organik mempelajari struktur, sifat, komposisi, dan reaksi dari senyawa yang tersusun oleh atom karbon tersebut.

Senyawa organik juga dikenal sebagai senyawa hidrokarbon dimana senyawa tersebut merupakan rantai karbon dengan hidrogen yang dapat mengikat gugus fungsi lain di dalamnya.

Struktur dan atom yang menyusun senyawa organik akan menentukan bagaimana sifat dan karakteristik senyawa tersebut. Selain itu, reaksi yang dapat dialami oleh senyawa organik itu juga akan ditentukan oleh strukturnya. Senyawa organik sangat banyak ditemukan dalam kehidupan manusia, bahkan penyusun tubuh manusia sepenuhnya juga merupakan senyawa organik.

Senyawa organik pada umumnya memiliki ikatan kimia kovalen yang memungkinkannya untuk berbentuk padat, cair, ataupun gas.

Senyawa organik juga dapat larut dalam air ataupun dapat larut dalam pelarut organik non polar seperti eter, toluena, n-heksana, dan lain sebagainya. Secara sifat fisika, senyawa organik umumnya memiliki titik didih dan titik leleh yang relatif rendah.

Pengertian Senyawa Anorganik

Berbeda dengan senyawa organik, senyawa anorganik merupakan senyawa yang tidak dihasilkan atau tidak diproduksi oleh makhluk hidup, melainkan ada secara alami di alam. Senyawa anorganik juga merupakan senyawa yang tidak tersusun atas atom karbon dan hidrogen. Sama seperti kimia organik, di kimia anorganik juga akan mempelajari struktur, sifat, komposisi, dan reaksi kimia dari senyawa anorganik tersebut.

Pada umumnya senyawa anorganik telah diproduksi secara alami dan tersedia di alam. Senyawa anorganik dapat berupa senyawa ataupun unsur murni yang tidak bergabung dengan unsur lain.

Ikatan ionik merupakan jenis ikatan yang banyak ditemukan pada senyawa anorganik. Ikatan ini memanfaatkan perbedaan muatan ion yakni anion yang bermuatan negatif dengan kation yang bermuatan positif. Dari segi kelarutannya, umumnya senyawa anorganik dapat larut dalam air dan tidak dapat larut dalam pelarut organik atau pelarut yang memiliki sifat non polar. Selain itu, senyawa organik juga kebanyakan memiliki titik didih serta titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan senyawa organik.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa seluruh alam semesta ini tersusun atas senyawa organik dan senyawa anorganik. Dapat dipastikan sangat banyak jenis dan contoh senyawa kimia organik serta senyawa anorganik yang dapat kita temui di kehidupan sehari-hari, baik itu yang paling dekat maupun paling jauh dengan kita.

Contoh Senyawa Organik

Adapun untuk contoh kimia organik yang mudah ditemukan dalam keseharian, antara lain;

  1. Aspirin

Aspirin atau memiliki nama asam asetilsalisilat merupakan contoh senyawa kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Aspirin dengan rumus kimia C16H10N2O2 menjadi senyawa obat dengan tipe analgesik yang dimanfaatkan untuk meredakan nyeri, demam, peradangan, dan pembengkakan.

Aspirin merupakan salah satu senyawa obat yang paling banyak digunakan di dunia ini. Mekanisme kerja aspirin yaitu melalui penghambatan produksi tromboksana dalam tubuh sehingga mengurangi rasa sakit yang diderita.

  1. Etanol

Etanol merupakan senyawa organik dalam jenis alkohol dimana senyawa ini memiliki rantai alkil dengan panjang dua rantai karbon. Etanol memiliki rumus kimia C2H5OH yang juga dapat disebut dengan etil alkohol.

Dalam kehidupan kita sangat sering menemukan senyawa etanol ini baik dalam bidang medis atau bahkan dalam industri makanan dan minuman dimana banyak minuman beralkohol yang mengandung etanol dengan kadar tertentu.

  1. Polietilena

Contoh senyawa organik lainnya yaitu polietilena dimana senyawa ini merupakan polimer organik yang tersusun atas senyawa etilena yang berikatan secara memanjang membentuk polimer. Senyawa ini banyak kita temukan pada sesuatu yang berbahan plastik seperti botol minuman, kantong plastik, mainan plastik, dan lain lain.

Meskipun secara istilah plastik dikategorikan sebagai sampah anorganik, namun sebenarnya plastik adalah senyawa organik karena tersusun oleh karbon dan hidrogen yang dikembangkan dari bahan awal yakni minyak bumi. Hal itu membuktikan bahwa plastik ini memiliki raw material yang diperoleh dari bahan makhluk hidup. Selain polietilena sebenarnya masih banyak jenis polimer yang tersusun dari senyawa organik lainnya seperti polipropilena, PVC, teflon, dan lain sebagainya.

  1. Etil Asetat

Etil asetat merupakan contoh senyawa organik yang termasuk dalam jenis senyawa ester. Ester merupakan salah satu jenis senyawa organik yang memiliki rumus umum R-COO-R. Etil asetat memiliki rumus kimia C4H8O2. Senyawa etil asetat dapat disintesis dengan menggunakan bahan asam karboksilat dan alkohol.

Etil asetat banyak digunakan sebagai perasa ataupun sebagai penambah aroma suatu makanan ataupun minuman. Senyawa ini mampu menghasilkan rasa seperti buah pisang sehingga dapat digunakan sebagai perasa sintetik. Namun selain itu, etil asetat juga digunakan sebagai pelarut, bahan cat, parfum, dan juga campuran dalam cairan pembersih.

Contoh Senyawa Anorganik

Sedangkan untuk contoh kimia anorganik dalam keseharian, antara lain;

  1. Air

Air yang kita minum setiap hari dan juga menjadi penyusun utama tubuh manusia merupakan salah satu contoh senyawa anorganik yang paling sederhana. Air tersusun oleh dua atom hidrogen yang berikatan secara kovalen dengan satu atom oksigen dengan rumus molekul H2O. Senyawa air ini merupakan senyawa yang sangat sederhana dan memiliki ukuran partikel yang cukup kecil.

  1. Garam Dapur

Garam dapur merupakan bahan masakan yang akan sangat mudah kita temukan di dapur. Seperti yang telah kita pelajari bahwa garam dapur memiliki rumus kimia NaCl dimana ion Na+ berikatan dengan ion Cl secara ikatan ionik membentuk suatu padatan NaCl. Dengan demikian, garam dapur dikategorikan sebagai salah satu senyawa anorganik.

Sangat banyak tentunya manfaat dari garam dapur seperti yang kita ketahui. Selain sebagai bahan masakan, garam juga banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di negara bersalju untuk mencairkan salju karena garam mampu menurunkan titik beku dari sutu larutan.

  1. Fe2O3

Seperti yang kita ketahui, unsur Fe atau besi merupakan salah satu hal yang juga penting bagi kehidupan manusia. Besi diproduksi dari bijih besi yang dinamakan hematite dan memiliki rumus Fe2O3. Senyawa ini tersusun oleh besi (III) yang berikatan dengan atom oksigen.

Dalam produksinya, bijih besi akan diolah sehingga menghasilkan besi murni (Fe). Selain itu, besi juga dapat diolah menjadi logam anti karat dengan dipadukan bahan lain yang mampu menghambat proses karat pada besi.

Meskipun dikatakan sebagai senyawa anorganik, tubuh manusia juga ternyata mengandung besi (Fe) yakni pada darah dimana besi terikat dengan senyawa porfirin dan dinamakan sebagai kompleks hemoglobin. Namun besi tetap tidak dapat dikatakan senyawa organik karena tubuh manusia tidak mampu memproduksi besi, melainkan harus menerima suplai besi dari luar. Oleh karena itu kita membutuhkan makanan yang mengandung zat besi.

  1. Mg(OH)2

Mg(OH)2 atau disebut dengan magnesium hidroksida adalah contoh lain dari senyawa anorganik. Senyawa ini dapat ditemukan secara alami di alam dalam bentuk mineral. Sifat dari senyawa ini memiliki kelarutan yang rendah pada air. Sesuai namanya, Mg(OH)2 tersusun atas magnesium (II) yang berikatan dengan dua ion hidroksida.

Dalam kehidupan, kita banyak memanfaatkan magnesium hidroksida ini sebagai obat sakit maag. Obat ini dinilai mampu menetralisir asam di lambung karena dalam senyawa ini akan terdisosiasi sehingga menyumbangkan ion hidroksida (OH) yang dimilikinya untuk menetralkan asam dan bereaksi dengan ion H+ membentuk air.

Demikian pembahasan tentang pengertian senyawa organik dan anorganik serta contohnya. Semoga dapat meningkatkan wawasan dan bermanfaat bagi setiap kalangan yang saat ini sedang memperlukan bahwasan terkait materi ini.

Gambar Gravatar
Aji Pangestu Adalah Mahasiswa Jurusan Kimia Yang saat ini Sedang Belajar serta Menyelesaikan Studi Pendidikan di salah Satu Kampus Negari Jawa Tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *